Rabu 10 May 2017 15:07 WIB

Surat Ancaman Targetkan Politisi Muslim Massachusetts

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Warga muslim di Amerika Serikat
Foto: VOA
Warga muslim di Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, MASSACHUSETTS -- Penduduk Shrewsbury membuka kotak surat mereka pada awal Mei demi melihat aspirasi warga. Ternyata, ditemukan sejumlah surat dengan retorika anti-Muslim yang menargetkan satu-satunya kandidat Muslim di kota tersebut.

Dilansir dari Metro US, Rabu (10/5), Kepolisian tengah menyelidiki surat-surat yang dipenuhi kebencian dan dikirim satu hari sebelum pemilihan tersebut. Sasarannya, Rashid Shaikh, warga negara AS yang berasal dari Pakistan.

Padahal, Shaikh telah tinggal di kota itu selama 20 tahun. Awal bulan lalu, ia gagal mendapatkan kursi dengan selisih lima suara, tapi mempertahankan posisinya sebagai anggota dewan kota terpilih.

"Kami tidak ingin orang Muslim memerintah masyarakat kami," tulis surat itu dengan huruf-huruf kapital.

Surat itu menuduh Shaikh memiliki kepribadian manipulatif, menggunakan orang-orang ilegal dalam bisnis yang tidak adil. Bahkan, surat itu menuduh Shaikh memakai uang negara untuk menyekolahkan anaknya di Umass Amhers.

Sementara, Shaikh yang mengetahui surat-surat itu dari media sosial, membahasnya dalam sebuah pernyataan publik. Sayang, ia tidak mau segera menerima permintaan untuk berkomentar dari media-media setempat.

"Saya sangat sedih dengan kebohongan dan serangan pribadi. Sayangnya, pelakunya mungkin tidak akan dihukum, tapi pasti akan mendapatkan karma suatu hari nanti," tulis Shaikh di halaman Facebook-nya, Rabu (3/5) lalu.

Direktur Eksekutif CAIR dari Massachusetts, John Robbins mengatakan, surat-surat seperti yang ditujukan tentang Shaikh seperti sudah menjadi kejadian umum. Hal itu disebut kerap terjadi bila ada Muslim yang mencalonkan diri.

"Tentu saja, di seluruh negeri, kami sering melihat mereka, sangat sering. Ketika Muslim mencalonkan diri, biasanya baru terlihat ancaman seperti surat atau intimidasi lain," ujar Robbins.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement