Selasa 09 May 2017 14:44 WIB

Lazis PLN Didik 100 Guru Honorer di Wilayah Tertinggal

Guru Agama Islam (Ilustrasi)
Foto: Antara
Guru Agama Islam (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat melalui Lembaga Amil, Zakat, Infaq dan Shadaqah (LAZIS) PLN mengadakan pelatihan untuk 100 guru honorer di wilayah tertinggal dengan tema "Menjadikan Guru yang Berkompeten dan Berkarakter", di Bandung, 8-9 Mei 2017. 

"Melalui pelatihan ini diharapkan kompetensi dan karakter para guru dapat ditingkatkan sehingga dapat terus berkontribusi untuk kemajuan dunia pendidikan di daerah Jawa Barat," kata General Manager PLN Distribusi Jawa Barat Iwan Purwana, saat memberikan sambutan pada pelatihan tersebut.

Ia menuturkan pelatihan ini ditujukan untuk 100 guru honorer yang tersebar di wilayah-wilayah tertinggal dari penjuru Jawa Barat antara lain Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran, Garut, Kabupaten Bandung, Sukabumi dan Kabupaten Cianjur.

"Jadi program Pelatihan dilaksanakan selama 2 hari berturut-turut yakni dari tanggal 8 hingga 9 Mei 2017 bertempat di Bale Sumur Bandung Kantor PLN Distribusi Jawa Barat," kata Iwan.

Iwan menuturkan PLN selama ini melihat pengabdian para guru honorer ini sangat luar biasa dalam mendidik para siswa di daerah masing-masing sehingga pihaknya ingin memberikan sebuah pelatihan yang dapat menjadi penyemangat atau motivasi para guru dalam mengajar agar dapat melahirkan generasi yang unggul di masa yang akan datang. 

"Dengan demikian keberkahan rezeki yang disisihkan untuk zakat dari karyawan PLN ini dapat berkontribusi bagi kemajuan masyarakat," kata dia.

Ke-100 guru honorer yang dapat mengikuti pelatihan ini merupakan guru-guru yang dianggap memenuhi kriteria seperti mengajar di madrasah daerah tertinggal, minimal sudah satu tahun mengabdi dan penghasilan maksimal satu juta rupiah per bulan. 

"Mereka didata dan dikumpulkan oleh anggota LAZIS PLN di Jawa Barat, untuk kemudian direkomendasikan mengikuti pelatihan ini," kata dia. 

Sementara itu, LAZIS PLN bekerja sama dengan Kafila Consulting untuk memberikan materi pelatihan sekaligus monitoring serta pendampingan ketika para peserta terjun kembali di tengah-tengah masyarakat setelah pelatihan ini.

Ketua LAZIS PLN Herry Hasanudin menuturkan materi pelatihan yang disusun dalam program ini disesuaikan dengan kebutuhan tenaga pendidik honorer di wilayah tertinggal. 

"Fokus utama kami yaitu meningkatkan kompetensi individu dari para guru sehingga dapat memberikan pengaruh yang lebih besar lagi terhadap lingkungan sekitarnya mulai dari para siswa, sekolah kemudian Insya Allah bagi masyarakat disekitarnya," kata Herry.

Ia menuturkan materi pelatihan yang disampaikan antara lain Spiritual at Work, Mengembangkan Minat Belajar dengan metode Quantum Teaching, dan Manajemen Efektif. 

Selain mendapatkan pelatihan dari trainer yang berpengalaman di bidangnya, para peserta juga akan mendapatkan uang pembinaan serta alat peraga pendidikan senilai Rp2,5 juta dan bagi tiga orang peserta terbaik akan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.

Salah seorang peserta pelatihan, Mamah Suhamah (45) guru di daerah Salawu Tasikmalaya mengungkapkan dirinya sangat berterimakasih kepada PLN karena telah memberikan kesempatan mengikuti pelatihan tersebut.

"Program ini sangat bagus sekali, wawasan saya menjadi terbuka lebar sehingga termotivasi sebagai Guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Semoga ke depan program-program seperti bisa lebih ditingkatkan lagi," kata dia.

Pelatihan untuk guru honorer tersebut dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement