Sabtu 06 May 2017 18:29 WIB

BKMT Gelar Haul Tutty Alawiyah di Pesantren Asysyafi'iyah

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Agus Yulianto
Ketua umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Pusat terpilih Syifa Fauzia memaparkan pandangannya pada Muktamar luar biasa Badan Kontak Majelis Taklim tahun 2016 di Aula Komplek Yatim As-Syafi'iyah, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/10).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Pusat terpilih Syifa Fauzia memaparkan pandangannya pada Muktamar luar biasa Badan Kontak Majelis Taklim tahun 2016 di Aula Komplek Yatim As-Syafi'iyah, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 600 perempuan yang tergabung dalam Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT)  mendatangi Pesantren Khusus Yatim Asysyafi'iyah yang berada di Jatiwaringin Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (6/5). Tujuan kunjungan mereka ke pesantren itu untuk mengadakan acara peringatan (haul) satu tahun wafatnya pendiri BKMT, Hj Tutty Alawiyah.

Ketua Umum BKMT, Syifa Fauzia mengatakan, para peserta haul yang terdiri dari ibu-ibu pengurus majelis taklim seluruh Indonesia itu akan diberangkatkan ke Pesantren Khusus Yatim Asysyafi'iyah, besok pagi. "Di sana, kami akan mengadakan acara tahlilan dan yasinan untuk mengenang wafatnya Ibu Tutty," ujar Syifa menjelang penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-1 BKMT 2017 di Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pondok Gede, kemarin.

Dia menuturkan, acara haul almarhumah Hj Tutty Alawiyah di Pesantren Yatim Asysyafi'iyah rencananya juga bakal dihadiri oleh sejumlah tokoh politik. Di antaranya adalah Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dan wakil gubernur DKI terpilih Sandiaga Salahuddin Uno. "Insya Allah, besok Pak Sandi akan datang bersama keluarga ke pesantren," kata Syifa.

Hj Tutty Alawiyah lahir di Jakarta pada 30 Maret 1942. Dia adalah putri dari ulama besar Betawi KH Abdullah Syafi'ie. Semasa hidupnya, Tutty pernah menjabat menteri pemberdayaan perempuan (dulu bernama menteri peranan wanita--Red) pada Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan, dari 14 Maret 1998 hingga 20 Oktober 1999. Sebelum itu, Tutty juga pernah menjadi anggota MPR RI dari 1992 - 2004 sebagai utusan golongan.

Tutty mulai merintis pendirian BKMT pada 1 Januari 1981. Pada masa awal berdirinya, organisasi itu hanya menghimpun 372 majelis taklim se-Jabodetabek. Setelah lebih dari 36 tahun berlalu, BKMT terus berkembang dari Aceh hingga Papua. Anggotanya pun kini telah mencapai belasan juta orang di seluruh Indonesia. Tutty Alawiyah wafat pada 4 Mei 2016 di usia 74 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement