Jumat 05 May 2017 23:07 WIB

Esok Digelar Seminar Nasional tentang Kiprah Maulana Syeikh

Pimpinan Ponpes Modern Nurul Haramain, Wahyu Setiawan bersama sejumlah santrinya.
Foto: dokpri
Pimpinan Ponpes Modern Nurul Haramain, Wahyu Setiawan bersama sejumlah santrinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasa penasaran para wali santri di Pondok Pesantren Nurul Haramain Nahdlatul Wathan, Cigombong, Kabupaten Bogor Jawa Barat tentang siapa Maulana Syeikh boleh jadi bakal segera terobati. Betapa tidak, selama ini mereka hanya melihatnya di foto yang terpampang di pesentren ini.

Maulana Syeihk atau lengkapnya Tuan Guru Kyai Hajjī Muhammād Zainuddīn Abdul Madjīd merupakan ulama kharismatik asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Telah banyak karya yang beliau hasilkan. Beliau pula yang mendirikan Nahdlatul Wathan (NW).

Berangkat dari situlah, kata Ketua NW Jabar, Wahyu Setiawan, pihaknya menggelar seminar nasional mengungkap kiprah Maulana Syaikh. Seminar sedianya akan digelar pada Sabtu hingga Ahad (7-8/5) di Pesantren Modern Nurul Haramain. "Karena itu dalam seminar yang sedianya kita undang sejumlah santri atau murid-murid Maulana Syaikh," ujar Wahyu Setiawan kepada Republika.co.id, Jumat (6/5).

Disebutkan, pengembangan pendidikan pesantren di bawah naungan Nahdlatul Waathan tak melulu dilakukan di NTB, melainkan tersebar di berbagai daerah. Termasuk sejumlah pesantren di ada di Pulau Jawa. Pesantren dimaksud tersebar antara lain tersebar di Jakarta, Bogor, Sukabumi, dan Tangerang. " Santi di Pesantren Nurul Haramain juga berasal dari sejumlah kota di Tanah Air," ujarnya.

Dia merinci, nama-nama santri Maulana Syeikh yang dihadirkan dalam seminar esok antara lain Mohammad Noor, SH MH (hakim di Pengadilan Negeri Cilegon), DR. Muslihan Habib (Ketua Umum PW NW Jakarta), serta penulis Maulana Syaikh yakni  Heni Sri Sundani yang juga menjabat sebagai Ketua Muslimat NW Jabar. "Seminar juga dilanjutkan dengan peringatan milad pesantren yang keempat," ujarnya.

Yang unik, kata pria yang menjabat sebagai Pimpinan Pesantren Modern Nurul Haramain ini, acara seminar nantinya dipandu siswa SMP kelas 1 dalam Bahasa Inggeris. Sebab, selain Bahasa Arab, katanya, keunggulan sekolah yang dipimpinnya yakni tahfidz Alquran dan Bahasa Inggeris. Pada acara milad, digelar pula berbagai kesenian termasuk marching band.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement