Kamis 04 May 2017 13:27 WIB

Presiden: Musabaqah Hafalan Alquran Jadi Syiar Islam

Presiden Joko Widodo
Foto: Republika/ Wihdan
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo berharap, pelaksanaan Musabaqah Hafalan Alwuran dan hadits Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su'ud Tingkat ASEAN dan Pasifik kedelapan di Indonesia 2017, bisa menjadi ajang untuk mensyiarkan Islam sebagai agama damai. Namun, hal yang paling penting bagi semua dalam musabaqah tersebut sejatinya adalah agar peserta dapat terus mensyiarkan dan terus mengamalkan ajaran Alquran di luar kompetisi ini.

"Harapan kita semua dari kegiatan musabaqah Alquran ini, semakin terasa jejaknya, semakin terasa manfaatnya bagi umat manusia, khususnya dalam kehidupan kebangsaan di Indonesia," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di hadapan para peserta Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadis Pangeran Sultan bin Abdul Aziz al-Suud Tingkat ASEAN dan Pasifik kedelapan di Indonesia Tahun 2017 di Istana Negara Jakarta, Kamis.

Presiden mengatakan, sebagai umat Islam, semangat untuk membaca, semangat untuk mendalami, semangat untuk menghayati, dan keteguhan untuk mengamalkan isi dan ajaran Alquran harus menjadi bagian dari napas sehari-hari. Menurut dia, pelaksanaan musabaqah merupakan sebuah wahana dalam rangka memacu pengembangan tilawah, hafalan, serta pendalaman isi Alquran dan hadis.

"Kepada qari dan qariah, hafiz dan hafizah, mufasir dan mufasirah yang meraih peringkat juara dalam MTQ ini, saya mengucapakan selamat, semoga prestasi ini bisa terus dipertahankan di masa yang akan datang. Dan, bagi yang belum berhasil tidak usah kecewa, terus berlatih memacu diri untuk berprestasi di kesempatan yang akan datang," katanya.

Dikatakan Presiden, di tengah perkembangan dan dinamika kehidupan global sekarang, makin membuat banyak negara menjadikan Indonesia sebagai panutan. "Panutan dalam mengelola kemajemukan, panutan dalam mengelola keberagaman, sehingga negara lain belajar dari kita, Indonesia," katanya. Untuk itu, umat Islam sudah dan perlu terus menunjukkan kepada dunia bahwa Islam adalah agama yang cinta damai, agama yang menjauhi fitnah, agama yang menjauhi kekerasan, dan agama yang rahmatan lil'alamin.

Sebelumnya, Presiden juga sempat menerima kunjungan Pangeran Khalid Bin Abdul Aziz, Ketua Dewan Pembina Yayasan Sosial Pangeran Sultan, Kerajaan Arab Saudi beserta para pengurusnya di Istana Merdeka, Jakarta.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat memberikan laporan terkait pelaksanaan acara itu mengatakan, Musabaqah Hafalan Alquran dan hadits Pangeran Sultan bin Abdul Aziz al-Suud Tingkat ASEAN dan Pasifik ke-8 di Indonesia 2017 ini, telah menjadi agenda tahunan kerja sama antara atase agama kerajaan Saudi Arabia dan Kementerian Agama Republik Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement