REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR – Berwisata ala Rumah Zakat melalui program Rona Nusantara memiliki keunggulan tersendiri. Tidak hanya berwisata, peserta Rona Nusantara akan diajak berwisata sambil merenovasi fasilitas warga, menyalurakan bantuan makanan dan memberi motivasi kepada warga miskin.
Akhir pekan lalu, Rona Nusantara berlangsung di Kampung Pasirtaritis, Desa Margaluyu, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Pasirtaritis merupakan sebuah kampung di kawasan Gunung Padang. Kali ini, Rona Nusantara dengan tema Peduli Pendidikan melibatkan 20 peserta. Mereka berasal dari berbagai kota, di antaranya Jakarta, Cimahi, Bandung, Cikarang, Majalaya, Sumedang, Lampung dan Samarinda.
Rumah Zakat sengaja memilih Kampung Pasirtaritis, karena di lokasi itu ditemukan sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang kondisinya sangat memprihatinkan. Tidak hanya dari segi bangunan fisik, melainkan dari proses pendidikannya sangat memprihatinkan.
Para gurunya yang notabene berstatus masih honorer, selama ini menggunakan dana BOS dan uang gajinya untuk menutupi kebutuhan seragam, alat tulis, tas sekolah, sepatu hingga uang saku siswanya. Kehadiran peserta Rona Nusantara, yakni untuk merenovasi sekolah, memotivasi warga agar mau menyekolahkan anaknya, menyalurkan bantuan perlengkapan sekolah dan membagikan kornet Superqurban.
‘’Rona Nusantara hadir di Gunung Padang untuk meringankan beban warga,” ujar Nur, Koordinator Relawan Rumah Zakat Cabang Bandung. Setibanya di Pasirtaritis, peserta langsung memperbaiki gedung madrasah. Singkat cerita, kondisi madrasah berhasil disulap menjadi layak dipandang.
Plafon atapnya tidak lagi bolong-bolong, dindingnya pun diwarnai cat putih dan orange, lantainya tertata rapih, serta kursi dan meja belajarnya kini layak dipakai. MI Pasirtaritis memiliki tiga ruang kelas yang masing-masing digunakan untuk dua kelas.
Dalam merenovasi madrasah, peserta Rona Nusantara dibantu puluhan warga dan orang tua siswa. Mereka guyub mengerjakan tugasnya secara kompak. “Wah sekolahnya jadi terlihat gagah,” ungkap warga Pasirtaritis sambil tersenyum senang.
Selain merenovasi madrasah, peserta Rona Nusantara putri menggelar kelas motivasi. Setiap kelas ditangani oleh satu peserta Rona Nusantara. Masing-masing kelas motivasi mengangkat tema yang berbeda-beda. Di antaranya tentang cita-cita, kerajinan tangan dan musik.
Penentuan lokasi kelasnya beragam, ada yang di sawah, mushala, gubuk di pinggir sawah, bahkan ada yang membuka kelas di bawah air terjun. Selesai kelas motivasi, anak-anak mendapatkan perlengkapan sekolah yang terdiri dari tas dan alat tulis lengkap.
“Terima kasih Rumah Zakat, kami senang sekali dapat ini semua,” ujar Fadhil, siswa kelas 4 MI Pasirtaritis. Aksi di hari pertama diakhiri dengan acara bioskop desa. Peserta Rona Nusantara sengaja menggelar nonton bareng film Sekolah Rimba di lapangan sekolah. Semua siswa beserta orang tua dan warga tampak antusias mengikuti acara tersebut.
Keesokan harinya, Ahad (30/4), peserta Rona Nusantara meninggalkan Kampung Pasirtaritis menuju ke Gunung Padang dalam rangka travelling. Sesuai tagline Program Rona Nusantara, yaitu Sharing and Travelling.
Gunung Padang merupakan gundukan bebatuan zaman megalithic. Dengan demikian, peserta akan mendapatkan pelajaran sejarah di tengah kegiatan wisatanya. Perjalanan menuju Gunung Padang sangat menarik.
Peserta diajak berjalan mengelilingi bukit-bukti kebun teh untuk mencapai bukitnya. Sesampainya di gerbang wisata Gunung Padang, peserta Rona Nusantara berjalan melintasi tangga menuju puncak yang cukup curam, dengan kemiringan sekitar 50 derajat.
“Seru, ini benar-benar travelling. Semoga saya bisa ikut lagi kegiatan Rona Nusantara,” ujar Auliya, salah satu peserta asal Sumedang. Kegiatan wisata di Gunung Padang diakhiri dengan foto bersama.