REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Kemeng Nur Syam mengaku prihatin saat melihat langsung kondisi Laboratorium Halal yang ada di kantor BPJPH. Karennya, Nur Syam meminta, agar BPJPH segera melakukan koordinasi dengan tim perencanaan terkait penganggaran yang dibutuhkan.
"Saya meminta koordinasi yang baik dengan tim perencanaan kita untuk menganggarkan berapa kebutuhan laboratorium jaminan produk halal. Kira-kira butuh Rp 50-60 miliar agar sekurang-kurangnya mendekati dengan lab halal yang dimiliki Malaysia," kata Nur Syam saat melantik tujuh pejabat eselon III dan IV Badan Penyelenggaraa Jaminan Produk Halal (BPJPH) di Jakarta, kemarin.
Menurut Nur Syam, keberadaan laboratorium halal yang lebih baik penting dalam rangka membawa JPH pada kancah internasional. Apalagi, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, laboratorium halal yang representatif tentu dibutuhkan.
"Saya melihat ada prospek baru yang terbentang luas di tengah kita. Salah satunya adalah memberikan jaminan sesuatu yang halalan thayyiban. Tidak hanya dari sisi halalnya saja, tetapi juga dari sisi kemanfaatan dan kegunaannya," ujarnya.
"Saya berharap pejabat BPJPH bisa melakukan akselerasi perubahan untuk mengangkat citra JPH agar bisa menjadi arus utama dalam kehidupan masyarakat Islam di Indonesia," tambahnya.