Selasa 02 May 2017 14:52 WIB

Muslim Amerika Perlu Bangun Perangkat Politik Sebagai Kekuatan

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Agus Yulianto
Presiden AS Donald Trump.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Untuk membangun sebuah pusat Islam di Amerika dan menyelesaikan masalah umat, maka tidak bisa hanya menunggu redanya 'permusuhan' Presiden Trump atau menunggu politisi simpatik. Umat Muslim, harus berkumpul dan bersatu untuk bisa melakukan perubahan yang dinamis.

Pertemuan tersebut, kata Mantan direktur eksekutif dewan Dallas-Fort Worth dari Council on American-Islamic Relations, Alia Salemm, harus bisa mempertemukan semua elemen Muslim di Amerika. Mulai dari para imigran Muslim dengan Muslim kelahiran Amerika, kelas bawah dan Muslim kelas atas, Muslim taat dan tidak terlalu taat, sehingga kekuatan dan spirit dapat terkumpul.

"Kita perlu mengembangkan institusi seperti EMILY, organisasi politik yang berkedudukan di Washington, J Street dan AIPAC, kelompok advokasi Yahudi Amerika yang melobi kebijakan Israel, dan Latino Victory Fund, sebuah komite aksi politik yang mendukung orang-orang Latin yang mencalonkan diri," kata Alia dilansir dari Washington Post.

Alia menegaskan, untuk mencapai dampak yang lebih luas, perlu dibangun sebuah perangkat strategi politik profesional nasional. Menurut Alia, Muslim adalah persentase kecil dari pemilih, tapi orang Muslim memiliki sarana untuk mewujudkannya, karena berdasarkan proyek Pew, Muslim akan menjadi warga minoritas agama terbesar di Amerika.

Tahun lalu, kata Alia, Dewan Hubungan Amerika-Islam mensurvei Muslim sesaat sebelum Hari Pemilu dan menemukan bahwa 86 persen pemilih yang berhak mengatakan, bahwa mereka akan memilih pada tahun 2016. Bagaimanapun, jumlah pemilih Muslim untuk pemilihan lokal, sangat memengaruhi pungutan suara.

"Partisipasi pemilih yang lebih besar dan sumber daya yang lebih proaktif dalam pemilihan memiliki potensi untuk mendapatkan prioritas kebijakan lebih lanjut yang disukai oleh pemilih Muslim. Investasi seperti ini tidak hanya memperkuat posisi komunitas Muslim," tegas Alia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement