REPUBLIKA.CO.ID, Ada hal yang cukup menarik di kalangan generasi salaf, tentang kebiasaan mereka mengirimkan salam untuk Rasulullah SAW meski jarak yang berjauhan, melalui ‘tukang pos’. Mereka kerap menitipkan salam untuk Rasulullah kepada kerabat atau kolega yang hendak pergi menuju Madinah.
Sayyid Muhamamad bin ‘Alawi al-Maliki dalam kitabnya yang berjudul Mafahim Yajib an-Tushahhah memaparkan beberapa kisah tentang kebiasaan tersebut.
Di antaranya cerita yang dinukilkan dari Qadhi ‘Iyadh dalam kitab as-Syifa berikut ini. Suatu ketika Yazid al-Mahdi yang hendak pergi menuju Madinah, berpamitan dengan Umar bin Abdul Aziz yang berada di Baghdad ketika itu.
Yazid bertanya kepadanya, "Ada titipan apa yang bisa saya lakukan untuk Anda?”
“Saya melihat Anda menuju Madinah, jika sampai di Makam Rasulullah SAW, sampaikan salam saya untuk Baginda Rasul."
Imam al-Khafaji menjelaskan, di antara rutinitas generasi salaf yaitu mereka mengirimkan salam untuk Rasululah SAW, seperti yang dilakukan Umar bin Abdul Aziz.
Bahkan, sejumlah riwayat menyebutkan Abdullah bin Umar tidak hanya berkirim salam ke Baginda Rasul, tetapi juga ke para sahabat seperti Abu Bakar dan Umar bin Khattab, meski jaraknya berjauhan hingga ribuan mil.