REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma'ruf Amin menegaskan para ulama NU harus aktif bergerak menyelenggarakan berbagai kegiatan dan aksi demi umat Muslim. Lewat gerakan ulama itulah, menurutnya NU bisa meraih kebangkitan.
Kiai yang juga menjabat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu mengatakan ulama NU mesti bergerak baik di tingkat pusat hingga ke ranting. Ia mengaku kecewa jika ada ulama NU yang justru tak membuat gebrakan dari mulai dilantik hingga selesai masa tugasnya di kepengurusan NU.
"NU itu namanya gerakan ulama harus bergerak, jangan ada bagian yang tidak bergerak dari pusat sampai ranting. Dari mulai dilantik sampai selesai itu jangan diam saja," katanya ketika melantik pengurus NU Kabupaten Tasikmalaya periode 2017-2022 di Ponpes Cipasung, Rabu, (27/4).
Namun ia mengingatkan bahwa gerakan ulama tentunya mesti sejalan denga nilai NU. Ia berharap ulama NU tak mengambil jalan ekstrem dalam mewujudkan aspirasinya. Ia bahkan meminta ulama NU mengantisipasi adanya gerakan ekstrem yang bisa mengganggu keberlangsungan NKRI.
"NU gerakan moderat bukan gerakan ekstrem, harus waspada ada gerakan ekstrem keagamaan tanpa perhatikan NKRI, Bhineka Tunggal Ika ditabrak semua demi wujudkan tujuan," ujarnya.