Senin 24 Apr 2017 20:59 WIB

Yuddy Chrisnandi: Islam Berkembang Baik di Kiev

Duta Besar untuk Ukraina, Georgia, dan Armenia, Yuddy Chrisnandi usai shalat Jumat di Masjid Ar-Rahmah di kota Kiev, Ukraina.
Foto: istimewa
Duta Besar untuk Ukraina, Georgia, dan Armenia, Yuddy Chrisnandi usai shalat Jumat di Masjid Ar-Rahmah di kota Kiev, Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar untuk Ukraina, Georgia, dan Armenia, Yuddy Chrisnandi menyatakan, terkesima dengan kota Kiev. Khususnya mengenai kebebasan beragama di Ibu Kota Ukraina tersebut. 

Yuddy menjelaskan baru mendarat di Kiev pada Jumat (22/4). Dia pun merasakan secara langsung kebebasan beribadah kota tersebut. 

"Saya terkesima dengan komunitas Muslim di sini saat saya mengikuti shalat Jumat di Masjid Ar-Rahmah di kota Kiev. Mesjidnya bagus, besar, dan yang datang ke sana banyak, saya pikir ada seribu orang. Ini bagus. Artinya negara Ukraina adalah negara yang menjamin kebebasan agama seperti di negara kita," kata dia dalam keterangannya, Senin (24/4).

Dengan melihat banyaknya komunitas Muslim di Ukraina, kata dia, artinya warga Islam di kota itu merasa aman untuk beribadah. "Saya dengar masjid di Ukraina bukan cuma itu, ada beberapa lagi, di Kiev maupun di kota lain," tambah dia.

Selama ini Ukraina memang tidak banyak dikenal di Indonesia. Negara pecahan Uni Soviet ini baru saja merdeka pada 1991. Melihat perkembangan kota Kiev, negara ini boleh dibilang mengalami revolusi besar di bidang pembangunan infrastruktur. Utamanya, pada infrastruktur kebutuhan sosial-hiburan warga setempat. 

Khususnya di kota Kiev, ada banyak mal megah seperti layaknya Jakarta. Di sana ada mal Ocean Plaza yang jika kita bandingkan besarnya mirip dengan Grand Indonesia. Ada juga banyak tempat hiburan keluarga di tengah kota. Termasuk berbagai macam festival yang setiap bulan ada di jantung kota Kiev. 

Ukraina dikenal sebagai kota dengan mayoritas penduduknya beragama Katolik Ortodoks. Setelah merdeka dari Uni Soviet, tingkat religiositas warga Ukraina semakin meningkat. Beragama tidak lagi menjadi barang yang haram di negara ini. Ini dapat diliat kasat mata, banyak sekali kita temukan gereja-gereja di kota Kiev. 

"Saya ingin Indonesia selain bidang budaya dan ekonomi, juga meninggalkan legacy untuk keberagaman, salah satunya menjalin hubungan yang baik dengan komunitas Muslim di Ukraina," harap Yuddy.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement