Jumat 14 Apr 2017 14:12 WIB

Musa bin Nushair, Penakluk Andalusia

Rep: Heri Ruslan/ Red: Agung Sasongko
Andalusia, Spanyol
Foto: picturesspain.com
Andalusia, Spanyol

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pasukan tentara Islam akhirnya berhasil menguasai sebagian daratan Eropa, dari Jabal Tariq hingga Pegunungan Barans, pada 711 M. Ajaran Islam pun bersemi di benua Eropa. Kotakota di Spanyol, seperti Zaragoza, Barcelona, dan Daniyah, berada dalam genggaman peradaban Islam.

Sejarah Islam lebih banyak menonjolkan sosok Tariq bin Ziyad sebagai pahlawan dalam penaklukan Spanyol. Padahal, selain itu ada pula tokoh lainnya yang tak kalah hebat peranannya dalam proses penaklukan Andalusia. Pahlawan itu bernama Musa bin Nushair.

“Ia dijuluki sebagai Penakluk Andalusia,” ujar Syekh Muhammad Said Mursi dalam bukunya yang bertajuk Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah. Selain dikenal sebagai seorang pemimpin yang adil, Musa bin Nushair pun dikenang sebagai seorang panglima perang yang gagah berani dan dai yang tangguh.

Musa terlahir pada 19 H. Ia menghabiskan masa kecilnya di Damaskus. Ia sempat menyaksikan berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam, seperti tragedi pembunuhan Khalifah Usman bin Affan dan Perang Sifin antara Khalifah Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abu Sofyan.

Musa bin Nushair lahir dari bangsa Arab yang tinggal di perbatasan Kerajaan Persia Zoroaster, di sebelah barat Sungai Eufrat. Keluarganya berasal dari etnis Arab hitam dan tumbuh selama masa kejayaan 0pemerintahan Umar al-Farouk. Nama lengkapnya adalah Musa bin Nushair bin Abdurrahman bin Zaid al-Lahmi.

Ayah bernama Nushair. Sang ayah berprofesi sebagai komandan pengawal pribadi Khalifah Muawiyah, penguasa pertama Dinasti Umayyah. Pada waktu Muawiyah menjabat gubernur Syam, ia dipercaya menjadi kepala penjaga. Ketika Khalifah Muawiyah memimpin angkatan laut kedua melawan Roma, Musa saat itu baru berusia 15 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement