Senin 10 Apr 2017 14:30 WIB

Ceramah Zakir Naik di Makassar, Titik Akhir Perjalanannya di Indonesia

Penceramah asal India, Zakir Naik berceramah di hadapan ribuan peserta dan tokoh lintas agama di Baruga AP Pettarani, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (10/4).
Foto: Antara/Dewi Fajriani
Penceramah asal India, Zakir Naik berceramah di hadapan ribuan peserta dan tokoh lintas agama di Baruga AP Pettarani, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (10/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Penceramah kondang asal India Zakir Naik menggelar ceramah di Baruga Pettarani, Universitas Hasanuddin, Makassar, Senin (10/4). Ceramah Zakir yang dihadiri ribuan orang termasuk para pejabat Sulsel ini, merupakan titik akhir dari perjalanannya ke sejumlah daerah di Indonesia.

"Kami bersyukur antusiasme jamaah begitu luar biasa menghadiri ceramah Dr Zakir Naik," kata panitia dari Forum Umat Islam Bersatu disela-sela kehadiran penceramah kondang itu di Makassar.

Ribuan orang memenuhi tribun Baruga Pettarani yang berlantai tiga, termasuk yang berada di pelataran dengan fasilitas televisi yang bisa melihat siaran langsung ceramah dai fenomenal itu. Kehadiran Zakir di Makassar merupakan titik akhir dari perjalanannya ke sejumlah daerah di Indonesia.

Sebelum menghadiri kegiatan akbar itu, lelaki dari negeri Hindustan itu sudah tiba di Makassar dengan pesawat pribadinya pada Ahad (9/4). Malam harinya, Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto menjamu makan malam sebagai suatu kehormatan dalam mengunjungi Kota Makassar.

Sementara untuk pengamanan Zakir selama berlangsungnya kegiatan ceramah di Unhas, Makassar, sedikitnya 150 orang dari Laskar Front Pembela Islam (FPI) berada pada ring satu. Sedang pihak kepolisian juga turut berjaga-jaga mengamankan kegiatan tersebut yang berlangsung pada pukul 09.00 - 12.00 WITA.

Dalam ceramahnya yang bertopik "Al Quran dan Ilmu Pengetahuan Modern" itu, Zakir mengulas sejumlah permasalahan di lapangan misalnya siklus air dari sisi teknologi dan juga ulasan dalam Al Quran. "Benda terkecil dalam ilmu pengetahuan disebut atom, dalam Islam disebut itu disebut zarrah. Jauh sebelum atom ditemukan oleh ilmuan," katanya.

Penjelasan Zakir yang mempertemukan kutub ilmu pengetahuan (science) dan kitab suci Alquran itu menjadi salah satu alasan umat Islam maupun non-Muslim tertarik menelaah lebih jauh ceramah dai yang memiliki latar belakang dokter.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement