Ahad 09 Apr 2017 19:36 WIB

Laznas Al-Azhar Bantu Tingkatkan Kemandirian Masyarakat

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Stan Laznas Al Azhar hadir di Al Azhar Expo 65 yang digelar di lapangan hijau Masjid Agung Al Azhar Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat-Ahad, 7-9 April 2017.
Foto: Irwan Kelana/Republika
Stan Laznas Al Azhar hadir di Al Azhar Expo 65 yang digelar di lapangan hijau Masjid Agung Al Azhar Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat-Ahad, 7-9 April 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Infrastruktur dan Konservasi Lingkungan, Laznas Al-Azhar, Iwan Rahmat menyampaikan, Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pelita Jampang Gemilang di Desa Jampang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat merupakan salah satu KSM yang cukup pesat kemajuannya. Di wilayah Jabodetabek memang karakteristiknya seperti bukan desa, tapi juga bukan kota. Sehingga produk dan potensi yang cukup cepat dikembangkan adalah sektor perdagangan.

"KSM yang di Desa Jampang telah mampu menurunkan angka belanja pada keluarga," kata Iwan usai acara Panggung Inspirasi Indonesia Gemilang (IG) Talk di Halaman Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Ahad (9/4).

Iwan menerangkan, awalnya pihaknya melihat masyarakat di sana lebih besar pasak daripada tiang karena mereka tidak mempunyai penghasilan tetap. Misalnya, sehari kebutuhan warga di sana Rp 70 ribu untuk makan satu keluarga.

Tapi, income mereka hanya Rp 50 ribu, maksimal pendapatannya hanya Rp 60 ribu. Maka, pilihan mereka hanya ada dua dalam kondisi seperti itu. "Mereka bisa berhutang atau mengurangi jatah makan keluarga, kedua-duanya berat," ujarnya.

Sementara, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat tidak mungkin dalam waktu singkat. Dalam hal ini, Laznas Al-Azhar melalui KSM mengupayakan agar ada penurunan angka belanja masyarakat, tapi dengan catatan tidak mengurangi porsi makan mereka.

Oleh karena itu, setiap anggota KSM sangat dianjurkan untuk mempunyai minimal tiga pohon cabai di halaman rumahnya. Kalau nanti ada anggota yang tidak mau menanam tiga pohon cabai, maka keanggotaannya bisa dievaluasi. "Bibit pohon cabai ini diberi KSM secara gratis," ujarnya.

Masyarakat bisa menanam cabai, tomat atau apa pun yang bisa ditanam. Intinya bagaimana anggota KSM agar tidak usah membeli pangan yang bisa mereka produksi sendiri. Terkecuali hal-hal yang tidak bisa mereka produksi, anggota KSM diperbolehkan membelinya.

Di samping itu ada juga program menabung. Kalau tabungan anggota sudah sampai Rp 100 ribu, mereka dianjurkan menggunakan uang tersebut untuk dibelikan benda yang bisa menghasilkan.

Misalnya, uang Rp 100 ribu dibelikan dua ekor ayam betina, beberapa bulan kemudian ayamnya akan beranak pinak. Bisa juga mereka membeli bibit pohon albasiah, harganya satu bibit Rp 10 ribu. "Mereka bisa menanamnya di lahan milik mereka agar hasilnya bisa mereka petik beberapa tahun ke depan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement