Sabtu 08 Apr 2017 19:32 WIB

Presiden: Nilai Agama Penting dalam Berpolitik

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Widodo di pintu pesawat kepresidenan.
Foto: Setkab
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Widodo di pintu pesawat kepresidenan.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa nilai agama sangat penting dalam kehidupan berpolitik. Hal ini disampaikan Presiden saat berkunjung ke Pondok Pesantren Kholifatulloh SIngo Ludiro, Mojolasan, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Dikutip dari rilis Biro Pers Istana, Sabtu (8/4), Presiden menilai, bahwa agama menjadi faktor penting dalam politik karena setiap kebijakan harus dilandasi dengan nilai-nilai kejujuran. Setiap keputusan harus didasari nilai-nilai moralitas yang ada dalam setiap agama.

Oleh karenanya, politik dan agama harus beriringan dalam konteks yang benar. Setiap kebijakan harus diimbangi dengan nilai spiritualitas, nilai pengabdian, dan nilai-nilai yang diajarkan agama. "Itulah sambungnya politik dan agama," ucap Presiden.

"Jangan sampai agama dipolitisasi menjadi komoditas," tambahnya.

Presiden mengatakan, bahwa dirinya tidak ingin memisahkan nilai-nilai agama dalam politik. Karenanya, pernyataan jangan dicampuradukkan antara politik dan agama tidak disalahartikan. "Jangan dibelokkan. Masak politik tidak boleh dihubungkan dengan agama," ujar Presiden.

Presiden Joko Widodo hadir bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Pondok Pesantren Kholifatulloh Singo Ludiro untuk meresmikan masjid dan gedung sholawat. Presiden berharap, para santri Pondok Pesantren Kholifatulloh Singo Ludiro tidak hanya pintar mengaji, tapi juga memiliki pendidikan yang baik dan dibekali keterampilan vokasional.

"Setelah selesai belajar di pondok, para santri juga memiliki bekal keterampilan yang bermanfaat saat memasuki masyarakat, memasuki dunia kerja yang ada," kata Presiden.

Sebagaimana sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga tak lupa mengadakan kuis berhadiah sepeda untuk para santri dan masyarakat yang hadir.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement