Rabu 05 Apr 2017 22:30 WIB

Satu Hari Bisa Minum Jadi Istimewa di Somalia

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
Rumah Zakat  menyalurkan bantuan pangan untuk 1.500 pengungsi di distrik Kahda, Kota Mogadishu, Somalia, Selasa (4/4)
Rumah Zakat menyalurkan bantuan pangan untuk 1.500 pengungsi di distrik Kahda, Kota Mogadishu, Somalia, Selasa (4/4)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Warga Somalia tengah dilanda krisis. Selain krisis kelaparan, Somalia dilanda krisis kekeringan yang tentu menambah penderitaan warganya.

Direktur Utama Rumah Zakat (RZ), Nur Efendi, mengungkapkan laporan dari tim (advance) pertama yang telah berada di Somalia. Ia menuturkan, kondisi alam dan masyarakat begitu memprihatinkan, termasuk sulitnya mendapatkan air minum.

"Terakhir, update tim di lapangan, maaf, minum saja jadi sesuatu yang spesial di sana," kata Nur kepada Republika, Rabu (5/4).

Bahkan, lanjut Nur, tim-tim kemanusiaan yang ada di Somalia jika ingin buang air, harus menggali tanah terlebih dulu. Hal itu dikarenakan begitu pentingnya keberadaan air di sana, dan sangat sayang jika hanya digunakan untuk membersihkan.

"Kita sangat sedih melihat saudara kita di sana, mayoritas Muslim tapi kondisinya memprihatinkan," ujar Nur.

Untuk itu, ia mengingatkan, tindak lanjut Rumah Zakat yang terjun menyalurkan bantuan ke Somalia, jangan diartikan tidak peduli dengan kondisi di Indonesia. Menurut Nur, ini karena memang kondisi Somalia yang sangat membutuhkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement