Selasa 04 Apr 2017 18:21 WIB

PKPU Bantu Evakuasi Longsor Ponorogo

PKPU membantu evakuasi korban longsor di Ponorogo.
Foto: pkpu
PKPU membantu evakuasi korban longsor di Ponorogo.

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Upaya pencarian korban longsor Ponorogo terus dilakukan. Data yang dikeluarkan Sarnu, Kepala Desa Banaran, sebanyak 200 warga menjadi pengungsi  yang tersebar dibeberapa lokasi. Mereka mengungsi di beberapa lokasi.

Terkait bencana ini, PKPU selain melakukan koordinasi internal juga berkoordinasi dan komunikasi dengan POSKO Bencana BPBD Kab. Ponorogo, pemerintah desa setempat dan komunitas relawan. PKPU juga melakukan assessment data dan kebutuhan pengungsi dan warga yang terdampak dan di bawah kendali operasi BPBD bersama komunitas relawan lainnya melakukan proses pencarian korban bencana.

"PKPU juga mendirikan Pos PKPU di ring 1 lokasi bencana, yang cukup dekat dengan Pos Komando serta menyiapkan ambulance 1 unit dan tim evakuasi sebanyak 7 personil," kata Indra Budi DRM PKPU Jogyakarta, Jarwo kepada wartawan, Senin (3/4).

Perjalanan menuju lokasi bencana tanah longsor di Dukuh Tangkil, Desa Banaran, Kec. Pulung, Kab. Ponorogo cukup terjal dan memiliki kemiringan lereng yang cukup curam. Lokasi bencana dibagi menjadi 3 area/ring untuk menjaga keamanan dan keselamatan baik warga, petugas dan relawan.

Begini Hasil Rekonstruksi Longsor di Ponorogo

Tanah longsor terjadi pada hari Sabtu, 1 April 2017 sekitar Pukul 07.40 WIB di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kec. Pulung, Kab. Ponorogo, Prov. Jawa Timur, dua orang dipastikan tewas,  26 orang hilang, luka 1 orang, luka ringan 19 orang, sementara rumah yang hancur 32 rumah dan rumah rawan longsor 45 rumah. Sekitar 3 pekan sebelum kejadian tanah longsor, tebing tanah bagian atas mengalami retakan kurang lebih 30 cm, yang berangsung-angsur mengalami penambahan retakan 9 meter pada satu pekan, dan 15 meter pada 3 pekan setelahnya, bahkan pada 31 Maret 2017 tercatat 20 meter dari retakan tersebut mengalami penurunan tanah.

Menindaklanjuti informasi retakan tersebut, Pemkab Ponorogo bersama pemerintah desa memfasilitasi tempat pengungsian pada malam hari, sedangkan pagi hingga siang hari warga beraktivitas seperti biasa. Dan jika turun hujan, warga juga diimbau untuk berhati-hati dan mencari tempat yang lebih aman.

Satu hari sebelum kejadian, terjadi hujan cukup lebat dengan intensitas 200mm-300mm (BMKG) yang mengakibatkan tebih tanah mengalami longsor sekitar pukul 07.40 WIB yang menimpa warga yang sedang berada di ladang dan menimpa rumah warga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement