Selasa 04 Apr 2017 16:30 WIB

Masjid Dungan Kirgizstan Silang Budaya Islam dan Cina

Rep: Marniati/ Red: Agung Sasongko
Masjid Dungan
Foto: http://triptokyrgyzstan.com/
Masjid Dungan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asia Tengah adalah sebuah kawasan yang unik. Dari segi geografis, kawasan ini kaya dengan pemandangan padang rumput yang luas serta pergunungan. Dari segi lain, Asia Tengah merupakan tempat bertemunya silang budaya antara Timur dan Barat.

Dalam sejarahnya, kawasan ini memiliki Jalur Sutra. Berbagai komoditas dan ide kultural telah melintasi  rute ini yang merupakan titik temu Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Eropa itu. Seperti empat negara lainnya di Asia Tengah, Kirgizstan, memiliki warisan kebudayaan Islam.

Sampai saat ini, Islam pun masih menjadi agama mayoritas di Asia Tengah. Salah satu bangunan yang memadukan silang budaya dan Islam adalah Masjid Dungan di Kirgizstan. 

Masjid ini terletak di Karakol, kota terbesar keempat di Kirgizstan. Sekilas memandangnya, bangunan ini lebih mirip sebuah kuil Buddha daripada masjid. Sebab, corak bentuknya lebih sering dijumpai di negeri-negeri Asia Timur yang berpenduduk mayoritas Buddha. Pada kenyataannya, Masjid Dungan memang memadukan antara gaya arsitektur Cina dan Islam. 

Masjid ini dibangun tanpa menggunakan paku, melainkan pertautan antarrangka. Alih-alih menara, masjid ini memiliki tugu yang berbentuk pagoda yang terletak di pekarangan. 

Selain pagoda tersebut, nuansa arsitektur Cina tampak dari ornamen-ornamen yang menghiasi dinding Masjid Dungan. Kemudian, bentuk atap, ukiran pada langit-langit, dan pilar-pilar di masjid ini jelas menampilkan corak khas bangunan di Cina pada umumnya. 

Demikian pula dengan ukiran yang menampilkan bentuk naga, burung phoenix, atau singa serta bentuk tanaman menjalar. Namun, gambar-gambar makhluk hidup itu hanya pada pelataran dekat pagar masjid sehingga ruang shalat masih kondusif sebagaimana masjid umumnya. 

Namun, berbeda dari bangunan yang marak di Negeri Tirai Bambu, Cina, masjid ini didominasi warna biru sebagaimana jamaknya bangunan bersejarah di Asia Tengah. Atapnya berwarna hijau cerah. Pilihan warna-warna ini selaras dengan nuansa alam tundra Asia Tengah. 

Bentuk Masjid Dungan mirip dengan masjid-masjid yang terdapat di Provinsi Xinjiang, Cina. Provinsi yang berbatasan dengan Kyrgyzstan ini memiliki populasi Muslim yang signifikan. 

Masjid Dungan mempunyai beranda di pekarangannya. Tak jauh dari Masjid Dungan, terdapat sebuah gereja Kristen Ortodoks. Selain itu, Danau Issyk Kul berada tidak jauh dari kompleks rumah ibadah ini.

Secara keseluruhan, Masjid Dungan cukup sederhana. Kayu merupakan bahan baku utama Masjid Dungan. Temboknya terbuat dari batu bata merah. Masjid ini dibangun selama tiga tahun, yakni dari 1907 sampai 1910. Setelah runtuhnya Uni Soviet dan berkembangnya Kirgizstan menjadi sebuah negara berdaulat, Masjid 

Dungan segera menjadi ikon bagi kaum Muslim setempat. Pemerintah Kirgizstan juga memosisikan Masjid Dungan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan. 

Seperti dilansir dari situs promosi pariwisata Kirgizstan, gaya arsitektur khas Cina dari Masjid Dungan mengikuti pola sejak zaman Dinasti Qing. Itu tampak antara lain dari penempatan jendela yang hanya pada sisi selatan dan utara bangunan tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement