REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan mengadakan Kongres Ekonomi Umat di Hotel Sahid Jakarta mulai tanggal 22-24 April mendatang. Berbagai persiapan pun dilakukan untuk lancarnya kongres yang dinilai dapat mempercepat pembangunan ekonomi umat tersebut.
Ketua Komisi pemberdayaan Ekonomi Umat MUI sekaligus Ketua Pelaksana Kongres, Azrul Tanjung mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengumpulkan Usaha Kecil Menengah yang mempunyai keunggulan. “Ini lagi mengumpulkan UKM yang punya produk yang memiliki keunggulan komperatif,” ujar Azrul saat Republika.co.id, Ahad (2/4).
Ia menuturkan, saat ini sudah lebih dari 100 produk unggul yang dapat dikumpulkan. Sebagian UKM nantinya juga akan diundang dalam kongres yang akan dibuka oleh Presiden Jokowi Widodo tersebut. Menurut dia, dengan adanya kongres tersebut MUI akan turut membantu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di lembaga atau asosiasi umat Islam, sehingga produk-produk yang misalnya dikeluarkan pesantren dapat masuk ke pasar nasional mauoun global.
“Kita akan konsolidasikan semua produk UMKM secara bertahap untuk bisa masuk di pasar nasional dan bahkan global,” katanya.
Ia menambahkan, pada Jumat (31/3) lalu, pihaknya telah menemui Presiden Joko Widodo sebagai rangkaian persiapan tersebut. Selanjutnya, Senin (3/4) hari ini pihaknya akan menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla yang akan menutup acara kongres tersebut.
Kongres ekonomi umat tersebut dilaksanakan menyusul kesuksesan Kongres Umat Islam yang digelar MUI beberapa waktu lalu. Dalam kongres tersebut, MUI akan mengundang sekitar 500 peserta dari perwakilan MUI Wilayah, ormas Islam tingkat pusat, perguruan tinggi, asosiasi ekonomi, dan juga beberapa pondok pesantren besar di Indonesia.