REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Dukungan terhadap pemberantasan judi yang digaungkan Pemkab Purbalingga, terus berdatangan dari para tokoh agama. Setelah pada Jumat (31/3), seluruh khatib shalat Jumat menyampaikan khutbah soal larangan berjudi, dukungan juga datang dari para tokoh muslimat.
Dalam pengajian akbar dalam rangkaian peringatan Hari Lahir (harlah) Muslimat NU yang ke 71 tingkat Kabupaten Purbalingga di Pendopo Setda Purbalingga, Ahad (2/4), Ketua Pengurus Cabang (PC) Muslimat NU Purbalingga Hj Khamdiatun Sudarno mengajak, seluruh muslimat untuk mendukung pencanangan gerakan pemberantasan perjudian yang dimotori Pemkab Purbalingga.
"Kaum muslimah wajib mendukung pencanangan gerakan pemberantasan perjudian karena memang diharamkan agama. Caranya, antara lain dengan melarang anggota keluarganya membeli kupon toto gelap (togel) dan juga agar tidak terjerumus dalam masalah penyalahgunaan narkoba," katanya.
Dia menyebutkan, tugas seorang ibu tidak hanya sekadar melayani keluarganya dengan melakukan pekerjaan rumah tangga sehari-hari. Namun, juga ikut menjaga keutuhan keluarganya agar senantiasa menjadi keluarga sakinah, mawaddah warohmah.
Bupati Purbalingga Tasdi yang hadir dalam acara itu mendampingi Ketua Tim Penggerak PKK Purbalingga Erni W Tasdi menyampaikan, terima kasih atas kontribusi muslimat yang selama ini ikut mendukung tujuan pembangunan, utamanya masyarakat Purbalingga yang berakhlakul karimah.
Pengajian akbar yang dihadiri ribuan kaum muslimah tersebut menghadirkan Dr KH Masroekhin Abdul Madjid, sebagai penceramah. Dalam pengajian tersebut, dia menyebutkan, perempuan adalah salah satu saka guru negara yang bila kaum perempuannya baik, maka kedamaian dan keutuhan negara dapat terwujud.
Saya kira sangat tepat bila ibu-ibu semuanya ikut mensukseskan program Pemkab Purbalingga membangun masyarakat akhlakul karimah, diantaranya dengan mendukung pemberantasan perjudian dan senantiasa menjaga keluarga terutama anak-anaknya agar terhindar dari pergaulan yang salah," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika