Kamis 30 Mar 2017 15:06 WIB

Muslim di Jerman Lebih Asih kepada Pengungsi

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agus Yulianto
Muslimah Jerman (Ilustrasi)
Foto: Daniel Bockwoldt/EPA
Muslimah Jerman (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  BERLIN -- Survei yang dilakukan Bertelsmann Stiftung menyebutkan, komunitas Muslim di Jerman lebih menunjukkan kasih sayang kepada pengungsi. Bertelsmann Stiftung mencatat, 44 persen Muslim yang ditanya dalam survei itu mengaku, memberi bantuan sosial kepada para pengungsi di Jerman. Angka ini merupakan yang tertinggi dibanding komunitas lain bila dikelompokkan berdasarkan agama, demikian dilansir al-Araby, Rabu (29/3).

Survei ini juga menunjukkan kecenderungan perempuan untuk melakukan kerja sosial lebih besar dibanding laki-laki. Mereka yang berpendidikan dan berpenghasilan lebih baik juga menunjukkan kecenderungan yang sama.

Secara umum, satu di antara lima orang Jerman mengaku mereka membantu pengungsi yang masuk ke sana. "Keterlibatan dalam kegiatan sosial ini menunjukkan masyarakat tetap bisa bersatu meski dalam kondisi sulit. Apapun latar belakang agama mereka," kata peneliti Islam di Bertelsmann, Yasemin El-Menouar.

Survei ini merupakan bagian dari survei Bertelsmann tentang peran agama dalam masyarakat. Bertelsmann menemukan salah satu alasan mengapa komunitas Muslim punya kecenderungan berderma dan berbelas kasih kepada pengungsi adalah karena kesamaan asal usul.

Banyak di antara para relawan berasal dari negara-negara para pengungsi berasal seperti Afghanistan, Pakistan, dan Bangladesh. Sehingga antara pengungsi dengan relawan bisa berkomunikasi lebih mudah. Laporan Bertelsmann ini menyimpulkan Muslim Jerman bisa jadi penjembatan yang penting dalam masyarakat.

Pada 2015 lalu, Jerman membuka diri bagi para pengungsi. Sekitar 1,1 juta orang akhirnya mencari tempat perlindungan di Jerman di sekitar 900 ribu orangnya berstatus pengungsi. Sebagia besar mereka berasal dari Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement