REPUBLIKA.CO.ID, PANYABUNGAN -- Selain di Kecamatan Bukit Malintang, banjir bandang juga melanda Kecamatan Hutabargot tepatnya di Desa Simalagi yang berjarak lebih kurang 25 km dari Panyabungan ibukota Kabupaten Mandailing Natal, pada Ahad malam (26/3) sekitar pukul 22.00 WIB akibat meluapnya sungai Simalagi. Kejadian ini bersamaan dengan kejadian banjir bandang di Kecamatan Bukit Malintang.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, pada Selasa (28/3), bahwa jumlah kerusakan dan kerugian dari bencana banjir bandang ini, lebih kecil bila dibandingkan dengan kerusakan dan kerugian yang terjadi di Kecamatan Bukit Malintang. Masjid Al-Ikhlash yang terdapat di desa Simalagi, Kecamatan Hutabargot mengalami kerusakan.
Benteng yang dibuat untuk menahan abrasi tanah dari aliran sungai hanyut terbawa banjir, kamar mandi dan tempat wudhu rusak berat sebahagian bangunannya juga hanyut terbawa banjir. "Selain itu, kerugian dan kerusakan yang ditimbulkannya, 1 bangunan warung hanyut, 1 bangunan MCK umum rusak berat, 60 kepala keluarga terpaksa mengungsi, dan menghanyutkan 2 unit mobil pengangkut pasir," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Mandailing Natal, Irwan Nuh.
Masyarakat Desa Malintang Jae, Kecamatan Bukit Malintang dan Simalagi Kecamatan Hutabargot sangat bermohon kepada Kemenag Mandailing Natal untuk dapat memfasilitasi perbaikan masjid yang rusak akibat banjir bandang, agar pelaksanaan ibadah warga tidak terkenadala. Kemenag Mandailing Natal akan menyampaikan permohonan masyarakat kedua desa yang dilanda banjir bandang ini, kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mandailing Natal.