Senin 27 Mar 2017 22:09 WIB

Kiai Ma'ruf Amin: Radikalisme Sekuler Ingin Agama tak Berkontribusi di Kehidupan

Rep: Muhyiddin/ Red: Joko Sadewo
KH Maruf Amin
Foto: Republika/Maman Sudiaman
KH Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rais Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Ma'ruf Amin mengingatkan akan adanya radikalisme agama dan radikalisme sekuler. Menurutnya radikalisme sekuler adalah sekelompok orang yang mendeligitmasi agama.

Kiai Ma'ruf menuturkan, kelompok radikalisme agama merupakan gerakan yang dapat mengganti Pancasila dengan agama. Penyebabnya, orang-orang yang terpengaruh paham tersebut tidak memiliki komitmen kebangsaan.

"Nah kalau radikalisme sekuler itu sekelompok orang yang kemudian juga mendelegitimasi agama sehingga agama itu tidak boleh ikut memberikan kontribusi di dalam kehidupan," ucapnya.

Agar tidak tidak terpengaruh dengan paham kedua paham itu, Kiai Ma'ruf Amin menyarankan agar masyarakat Indonesia memperbanyak kegiatan deradikalisasi, yaitu gerakan counter radikalisme.

Supaya tidak terpengaruh, kata Kiai Ma'ruf, maka harus diisi dengan berbagai apakah itu dalam bentuk buku, diskusi, film-film pendek yang disiarkan di berbagai media sosial, dan juga deradikalisasi. Yaitu bagaimana mengembalikan mereka yang sudah terprovokasi kepada jalan yang benar, kepada pemahaman kebangsaan dan kenegaraan yang benar," Kiai Ma'ruf saat ditemui di Crowne Plaza Hotel, Jakarta Selatan, Senin (27/3).

Di tempat yang sama, Ketua MPR Zulkifli Hasan juga mengimbau agar masyarakat Indonesia mewaspadai gerakan radikalisme. Walaupun, kata dia, orang yang terpengaruh paham tersebut masih dibilang lebih sedikit dibandingkan dengan penganut paham moderat di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement