Ahad 26 Mar 2017 09:54 WIB

Pengusaha Ini Gratiskan Makanan di Restorannya Bagi Petugas Serangan Westminster

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agus Yulianto
Warga menolong korban terluka di Westminster Bridge, London, Rabu (22/3). Lima orang tewas dan 40 luka dalam serangan di parlemen Inggris.
Foto: REUTERS/Toby Melville
Warga menolong korban terluka di Westminster Bridge, London, Rabu (22/3). Lima orang tewas dan 40 luka dalam serangan di parlemen Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang keturunan Muslim pemilik restoran di sekitar Westminster Bridge menggratiskan makanan di restorannya bagi petugas yang menangani serangan di Westminster. Ketika diminta meninggalkan lokasi dan menutup tiga gerai restorannya akibat serangan, Ibrahim Dogus memutuskan tetap membuka satu gerai restoranya, Troia di Belvedere Road, Westminster Bridge, agar petugas keamanan yang menangani serangan di Westminster bisa tetap makan dan mendapati tempat yang hangat.

"Saya datang kepada mereka dan menyatakan setuju menghentikan operasional usaha saya. Tapi saya persilakan mereka menggunakan tempat saya untuk makan dan menghangatkan diri, gratis," kata Dogus seperti dikutip The Independent, Sabtu (25/3).

Dogus menyadari, petugas keamanan dan tim darurat tetap butuh dukungan. Ia mengaku, sebagian mereka ada yang tetap memaksa membayar makanan yang mereka makan, namun Dogus tak mau menerimanya.

Dogus yang juga merupakan pendiri British Kebab Awards membuka restorannya hingga pukul 11.30 malam atau sampai petugas terakhir pergi. Ia memprediksi, ada sekitar 300 hingga 500 polisi, petugas kesehatan darurat, dan tim pemadam kebakaran yang makan di restorannya.

"Kami ingin juga menjalankan peran kami dalam kondisi seperti ini. Insiden ini terjadi di dekat tempat kami, tempat saya bekerja," kata Dogus.

Tiga restoran Kurdi milik Dogus yakni Troia, Cucina, dan Westminster Kitchen berada di area yang ditutup polisi pasca serangan yang terjadi di Westminster Bridge pada Rabu (22/3) lalu. "Siapa saja bisa tewan dalam kejadian itu, mengerikan. Tapi warga London bersatu dan bergerak cepat. Sehari setelah kejadian semua senyap, tapi kini semua kembali normal," kata Dogus.

Dogus sendiri lahir dari keluarga Muslim. Namun saat ini, ia mengaku, tak berafiliasi dengan satu agama tertentu.

Kepolisian Inggris telah mengidentifikasi pelaku serangan di Westminster Bridge. Ia adalah Khalid Masood (52 tahun). Mansood ditembak polisi pada Rabu (22/3) lalu pasca-melakukan serangan.

Dua orang terduga lainnya telah ditahan kepolisian setelah polisi menyisir 21 lokasi yang sebagian besarnya di London, Birmingham, dan sebagian wilayah Manchester. ISIS sendiri telah mengklaim serangan di London sebagai bagian aksi mereka.

Pada serangan Rabu (22/2) lalu, Masood mengemudikan kendaraan yang ia sewa ke kerumunan orang di Westminster Bridge sebelum menabrakan kendaraannya ke pembatas luar Gedung Parlemen Inggris. Tiga orang di Westminster Bridge tewas di tempat. Masood juga menikam seorang polisi hingga tewas di Kompleks Parlemen sebelum akhirnya Masood ditembak mati oleh pihak keamanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement