REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Jika pada umumnya Bank Sampah menggunakan metode tabungan berupa uang, kali ini Rumah Zakat menginisiasi program Bank Sampah yang dapat ditukar dengan sembako atau sayuran di Rappokaling, Makassar. Menurut Fasilitator ICD Rappokaling Ana Mardiyati, ini merupakan salah satu cara yang ia terapkan untuk mengajak warga agar semakin tertarik untuk turut aktif di Bank Sampah yang ia kelola.
Pembentukan Bank Sampah ini diawali dari kepedulian Ana yang kemudian disambut baik oleh warga sekitar. Saat ini sudah lebih dari 50 warga yang aktif di Bank Sampah tersebut. “Kondisi warga Rappokalling pada saat itu memang masih belum peduli terhadap sampah. Banyak warga yang membuang sampah ke jalanan dan sungai. Jadi, saya berpikir untuk mengatasi permasalahan tersebut dan mencari cara agar warga bisa tertarik untuk ikut aktif di dalamnya,” kata Ana, Kamis (16/3).
Bank Sampah Sikamaseang ICD Rappokalling memang baru berjalan dua tahun. Tetapi semangat para kader bank sampah ini tidak kalah jika dibandingkan dengan kader Bank Sampah lain yang sudah lebih dahulu ada.
Karena keaktifan para anggotanya Bank Sampah ini juga menjadi penggerak kesadaran gerakan peduli terhadap kebersihan lingkungan di Rappokalling. Selain itu, bagi anggota Bank Sampah Sikamaseang Rappokalling, semakin banyak sampah yang terkumpul berarti semakin banyak kesempatan untuk memperoleh pendapatan tambahan.