Kamis 16 Mar 2017 15:41 WIB

Reaksi KH Hasyim Muzadi Ketika MUI Diserang

Red: Ilham
 KH Hasyim Muzadi
Foto: Republika/Tahta Aidilla
KH Hasyim Muzadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KH Hasyim Muzadi bukan ulama yang terdiam ketika isu keumatan dan negara mencuat beberapa bulan terakhir. Saat ada indikasi adanya seranga terhadap Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kiai Hasyim tampil membela.

Pada November 2016, sejumlah lembaga sempat meminta pemerintah mengkaji ulang posisi MUI. Ini berkaitan dengan keputusan MUI yang menyatakan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menista Alquran dan ulama.

Salah satu serangan itu muncul di akun twitter pengamat politik dari Universitas Indonesia, Boni Hergens. Boni mengunggah foto Ketua Umum MUI, KH Ma’ruf Amin dengan kalimat satir yang bernada sindiran. Meski belakangan, Boni menghapus dan meminta maaf atas postingannya tersebut. 

Hasyim menilai, ‘serangan’ tersebut adalah bagian dari sekularisasi yang sistemik. Ia mengajak segenap ulama merapatkan barisan untuk memperkuat MUI dari sejumlah upaya mendegradasi MUI. 

Hasyim yang juga Anggota Dewan Anggota Pertimbangan Presiden ini mengatakan, keberadaan MUI masih diperlukan bahkan semestinya dioptimalkan sebagai wadah perkumpulan ulama-ulama.

“Masih relevan untuk masalah-masalah keagamaan dibanding lembaga-lembaga yang tidak mengerti agama,” katanya kepada Republika.co.id pada Selasa, 22 November 2016. 

Mantan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu juga sempat menyarankan agar para ulama nonstruktural MUI yang berkompeten segera berkumpul memberikan penguatan dan solusi konkret menyikapi hal tersebut. “Harus perkuat dan bersama-sama memperkuat MUI,” katanya. 

Hari ini, KH Hasyim Muzadi menghembuskan nafas terakhirnya. Pendiri Pondok Pesantren Al Hikam ini akan dikebumikan di Depok, Jawa Barat. 

sumber : Data Republika.co.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement