REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah mempelajari semua data, Antropolog Prancis, Yves Gleize dan timnya menduga, tiga kerangka yang ditemukan di Nimes, Prancis Selatan, itu adalah tentara Muslim Berber yang tergabung dalam pasukan Dinasti Umayyah. Berber dikelompokkan sebagai suku bangsa Arab terbesar di dunia Islam.
''Mereka masuk dalam pasukan itu ketika Dinasti Umayyah melakukan ekspansi ke Afrika Utara,'' kata Gleize.
Tes DNA menunjukkan, ayah mereka berasal dari Afrika Utara, yang kala itu diperkirakan menjadi bagian dari Kekhalifahan Umayyah. Mereka diyakini tergabung dalam barisan tentara Umayyah saat menggelar ekspansi besar-besaran ke Prancis, khususnya Nimes.
Umayyah adalah kekhalifahan Islam yang memiliki sejarah besar dan pengaruh yang luas dalam penyebaran agama Islam. Pada masa jayanya, Bani Umayyah berhasil mempersatukan wilayah yang membentang dari Cina hingga Prancis Selatan di bawah satu naungan kekhalifahan Islam. Ekspansi Kekhalifahan Umayyah juga menyebar jauh hingga Spanyol.
Terkait penemuan ketiga kerangka di Nimes, para peneliti menegaskan, inilah bukti pertama tentang jejak Islam di Prancis selama abad pertengahan.
Sebelum ditaklukkan oleh Bani Umayyah, makam tiga kerangka tersebut berada di wilayah yang disebut Septimania. Wilayah itu merupakan bagian dari Kekaisaran Visigoth.
Septimania berada di wilayah barat dari Provinsi Gallia Narbonensis yang dikuasai Romawi. Daerah ini pernah dikuasai oleh bangsa Visigoth atau bangsa Goth dengan raja mereka Theodoric II. Wilayah ini terdiri atas tujuh kota dengan Narbonne sebagai ibu kotanya.
Belakangan, tentara Muslim dari Bani Umayyah berhasil menguasai wilayah Narbone hingga mencapai Kota Toulouse. Akhirnya, pasukan Muslim pun berhasil menguasai wilayah Septimania secara keseluruhan. Narbone pun dijadikan sebagai pusat pemerintahan dan pusat kekuatan militer.