Selasa 14 Mar 2017 11:56 WIB

Muslim Kanada Bantu Anak-Anak yang Trauma Akibat Islamofobia

Rep: Marniati/ Red: Agus Yulianto
Siswa Muslim di Hamilton, Kanada (Ilustrasi)
Foto: thespecs
Siswa Muslim di Hamilton, Kanada (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ONTARIO -- Para pemimpin Muslim di Hamilton, Ontario Kanada membantu anak-anak  di bawah usia 10 tahun yang mengalami trauma akibat insiden Islamofobia yang terjadi di Kanada baru-baru ini.  Pasalnya, anak-anak menemukan kesulitan dalam memahami berbaga jenis kasus yang terjadi.

"Mereka mempertanyakan mengapa hal tersebut terjadi padaku dan muslim lainnya,” ujar  Sekretaris Asosiasi Muslim Hamilton, Affaf Ahtisham seperti dilansir dailycaller.com (13/3).

Sementara itu, aktivis komunitas muslim, Kamran Bhatti mengatakan, efek dari  insiden kejahatan kebencian yang terjadi di Kanada dirasakan langsung oleh komunitas  Muslim lokal. Adapun untuk anak- anak di bawah usia 10 tahun belum terlalu merasakan dampak tersebut.

Namun bagi  anak-anak sekolah dasar insiden kejahatan kebencian yang menargetkan muslim memperngaruhi mereka. Mereka juga menjadi  korban rasisme maupun xenophobia.

Imam lokal yang merupakan pemimpin Masjid Hamilton Sayed Tora mengatakan, tragedi  penembakan Muslim di Kota Quebec mempengaruhi putrinya yang berusia 12 tahun. Menurut Tora, putrinya tidak percaya bahwa tindakan kekerasan yang menargetkan muslim terjadi di Kanada.

“Untuk jangka panjang  anak-anak pasti akan merasa ketakutan dan kecemasan. Sehingga hal ini harus segera diatasi,” ujar Sayed Tora.

Diberitakan sebelumnya, insiden kejahatan kebencian yang menargetkan muslim terus terjadi di Kanada akibat retorika presiden AS Donald Trump. Pada bulan Januari lalu, enam orang muslim tewas saat terjadi penembakan di masjid Kota Quebec . Selain itu, Universitas Kanada juga menerima ancaman bom yang menargetkan siswa Muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement