REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Sekelompok pemuda Muslim mengunjungi rumah-rumah di Kota Kanada. Upaya ini untuk menjawab pertanyaan tentang Islam dan mengklarifikasi kesalahpahaman yang berkembang tentang Islam di kalangan masyarakat Kanada.
“Ada banyak kesalahpahaman yang telah mereka dapatkan tentang Islam. Kami sedang berusaha untuk memberi gagasan bahwa ISIS bukan Islam. Islam adalah agama damai, " ujar salah seorang pemuda muslim, Qasid Chaudhry seperti dilansir independent.co.uk, Senin (6/3).
Inisiatif ini merupakan bagian dari kampanye pendidikan nasional yang disebut Islam Understood. Dengan adanya kampanye ini, maka Muslim dapat menjelaskan apa yang mereka perjuangkan.
Para pemuda muslim ini berusaha untuk melawan ketakutan tentang Islam yang muncul di beberapa bagian negara dalam beberapa waktu terakhir. Untuk itu, Chaudhry ingin tetangganya memahami bahwa walaupun seorang muslim memiliki nilai-nilai Islam, namun mereka juga mengamalkan nilai-nilai negara.
Menurut Chaudhry, dari hasil kampanye ini, pihaknya mengetahui bahwa waraga Kanada tidak takut kepada Islam. Mereka hanya takut kepada kelompok-kelompok ekstremis.
Aksi mengunjungi rumah-rumah warga ini dilakukan karena adanya insiden penembakan yang menewaskan enam orang dinmasjid Kota Quebec awal tahun ini. Seorang mahasiswa Perancis-Kanada, yang merupakan pendukung Donald Trump telah didakwa sehubungan dengan penembakan.
Pada Desember, sebuah jajak pendapat oleh Forum Penelitian yang dilakukan kepada 1.304 orang Kanada. Hasil penelitian ini menemukan bahwa empat dari 10 orang memiliki perasaan yang tidak suka terhadap kelompok ras tertentu. Dan muslim menjadi target paling besar yang tidak disukai.