Senin 20 Feb 2017 10:50 WIB
Peringati Milad Masjid Istiqlal

Ketika Semua Golongan Bersatu Membersihkan 'Rumah Allah'

 Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meninjau proses membersihkan Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (19/2).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meninjau proses membersihkan Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, Sejak beberapa hari terakhir, masyarakat Jakarta mungkin menyaksikan sejumlah orang bergelantungan dengan tali-tali karmantel lalu menempel bak Spiderman di Menara Masjid Istiqlal. Para "Spiderman" tersebut tidak sedang beraksi seperti dalam film, namun mereka sedang melakukan aksi membersihkan menara Masjid Istiqlal yang memiliki total ketinggian 96,66 meter. Tinggi tubuh menara yang berlapis marmer mencapai 66.66 meter atau 6.666 cm (jumlah ayat Alquran), dengan tinggi kemuncak (pinnacle) menara baja antikarat mencapai 30 meter (30 juz), dengan diameter menara 5 meter.

Hujan masih menyisakan rintik-rintiknya yang rapat membasahi Jakarta, Ahad (19/2) pagi. Namun, Masjid Istiqlal yang pemancangan tiang pertamanya dilakukan oleh Presiden Ir Soekarno tanggal 24 Agustus 1961, sudah dipenuhi umat Islam untuk mengikuti pengajian rutin bulanan yang saat itu menghadirkan Ustaz Yusuf Mansur.

Di sudut lain, tepatnya di menara Istiqlal, sejumlah relawan (volunteer) para "Spiderman" sudah menempel dan merayap di tubuh sisi menara yang akan dibersihkan. Berbaju wearpack, helm, tali karmantel dan calabiner, perlahan tubuh menara tersebut dibersihkan dengan peralatan dan bahan khusus.

Di titik lain, tiga relawan sedang membersihkan tembok marmer dengan selang air berkekuatan dorong tinggi. Warna hitam mengalir dari tembok tersebut, yang kemudian tampak putih bersih kembali dengan guratan alami marmernya. Di selasar masjid, berderet penyangga (scaffolding) menyangga relawan membersihkan kisi-kisi atau ventilasi dengan kain dan cairan khusus. Mereka juga dilengkapi alat pengaman standar, tali dan helm kerja.

Aksi bersih-bersih Masjid Istiqlal ini yang dimulai sejak tanggal 10 Februari 2017 menjadi rangkaian kegiatan dalam rangka perayaan Milad Istiqlal yang peresmian penggunaan pertamanya dilakukan tanggal 22 Februari 1978. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat meninjau dan bergabung melakukan aksi bersih Masjid Istiqlal mengapresiasi kehadiran relawan yang ikut berpartisipasi dalam aksi bersih masjid kebanggaan bangsa Indonesia ini.

"Saya bersukur bisa hadir di Masjid Istiqlal yang beberapa hari ini sedang dibersihan di sejumlah bagian masjid sejak tanggal 10 Februari 2017. Dan ini yang luar biasa, karena yang bekerja adalah para relawan (volunteer) yang berlatarbelakang pencinta alam yang memiliki skill dan berpengalaman untuk menjangkau bagian-bagian masjid yang sulit dijangkau," ujar Menag Lukman Hakim Saifuddin yang ikut membersihkan menara yang harus dicapainya dengan meniti 420 anak tangga.

Menjadi bagian dari bersih-bersih Istiqlal, Lukman isa melihat secara keseluruhan bagaimana proses aksi yang dilakukan oleh relawan yang berasal dari sejumlah organisasi pencinta alam, organisasi profesi, dan bahkan sejumlah relawan tersebut berasal dari umat Hindu, Kristiani, Buddha, Konghucu ikut berpartisipasi untuk membersihkan mesjid ini.

"Sesuatu yang patut kita syukuri. Karena, aksi bersih-bersih ini juga melibatkan umat beragama lain, dan mereka tanpa kita minta, mereka spontan dan pro aktif ikut menyumbangkan tenaga untuk terlibat dalam kegiatan ini. Sesuatu yang patut kita apresiasi dan kita hargai," kata Menag.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement