REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ketua Umum Ikatan Pengusaha Muslimah (IPEMI) Inggrid Kansil bersemangat untuk mendorong agar lahirnya Enterpreuner Muslimah. Dengan lahirnya wirausahawan Muslimah baru bisa sebagai kekuatan ekonomi dalam menghadapi MEA atau mengentaskan pengangguran.
"Semoga kita bisa bantu Pemerintah tingkatkan ekonomi, apalagi saat ini pertumbuhannya cukup signifikan. Kita selalu berupaya agar bisa mendorong muslimah menjadi interpreuner sejati. Semakin tinggi rasio enterpreuner akan berdampak pada tingkat kesejahteraannya," ujarnya seusai menghadiri acara pengukuhan IPEMI Kota Depok, Ahad (12/2).
Inggrid mengutarakan, bahwa saat ini dalam jumlah wirausahawan di Indonesia sebanyak dua persen dan jumlah tersebut terus meningkat sejak masa Pemerintahan SBY 1,8 persen. Meski begitu, dirinya menilai Indonesia masih kalah jauh dibandingkan Jepang yang jumlah wirausahawannya mencapai 10 persen dan Amerika Serikat 12 persen.
"Tentunya kita terus meningkatkan kuantitas dan kualitas wirausahawan agar memiliki daya saing di era global. Apalagi, ekonomi kita terus tumbuh seperti pada semester awal tahun 2016 mencapai 5,1 persen dan di semester akhir menjadi 5,2 persen," jelas Ingrid.
Dia mulanjutkan, pihaknya juga mendorong organisasi yang berisi 60 persen gender pelaku usaha ini terus meningkatkan produk dalam Negeri dan selalu berinovasi. "Perlu jadi perhatian bersama, bahwa quality control yang masih kurang," ungkap Ingrid.
Wakil Walikota Depok Pradi Supriyatna mengatakan saat ini tengah mendorong tumbuhnya pelaku UKM di Kota Depok. Di Kota Depok tingkat pertumbuhan ekonominya mencapai tujuh persen. Pihaknya menargetkan 1.000 UKM dan akan melaunching pasar Cisalak. Selain itu, pihaknya juga akan membuka 200 lapak yang diperuntukkan bagi pelaku usaha mikro tanpa bulanan.
"Kita berharap bisa terus meningkatkan perekonomian Kota Depok," tegas Pradi.
Anggota Komisi B DPRD Kota Depok Endah Winarti mengungkapkan pihaknya meminta agar perlindungan pelaku usaha dijalankan. Pasalnya, saat ini juga telah ada Perda yang mengatur zona bagi pasar modern. Salah satu tujuannya, agar melindungi pelaku usaha kecil dan lokal.
"Kita hanya menekankan pada perlindungan pelaku usaha di Depok bisa terus berkembang sehingga berimbas pada kesejahteraan ekonomi warga Depok," harap Endah.