Sabtu 04 Feb 2017 19:54 WIB

Di Alquran Terdapat 146 Salam

Rep: c39/ Red: Agung Sasongko
Salam World (ilustrasi)
Salam World (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kala kita berjumpa dengan sesama Muslim di jalan atau saat memasuki rumah, tanpa sadar sering kali menyepelekan ucapan salam tanpa mengetahui makna sebenarnya. Bahkan, kadang salam hanya dijadikan ucapan basi-basi belaka.

Padahal, salam merupakan suatu doa agar orang dijumpainya tersebut bahagia dalam hidupnya dengan keselamatan dan kesejahteraan. Para ulama telah menjelaskan makna salam dengan jelas, seperti Ibnu Mas'ud RA yang berkata berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW.

"as-salam adalah salah satu nama dari nama-nama Allah SWT dan diperintahkan untuk disebarluaskan agar orang yang menerimanya mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan dari Zat as-Salam (Yang Maha Sejahtera)."

Di dalam Alquran terdapat sekitar 146 kata salam yang tersebar di beberapa surah dan ayat. Menurut hadis riwayat Bukhari dan Muslim, bunyi salam yang diajarkan Allah SWT kepada Nabi Adam AS untuk disampaikan kepada para malaikat adalah "assalamualaikum".

Saat nabi para malaikat mendengar ucapan salam dari manusia pertama tersebut, para melaikat menjawab "assalamu'alaika wa rahmat Allah", yang berarti semoga Allah memberikan keselamatan , kesejahteraan, dan rahmat-Nya kepadamu.

Kata salam yang berarti selamat, sejahtera, aman, dan sentosa tersebut merupakan kata dasar dari kata kerja salima-yaslamu yang masih serumpun dengan kata Islam yang berasal dari kata aslama-yuslimu.

Imam Nawawi menyebutkan dalam kitabnya bahwa orang Islam sunah hukumnya memulai salam dan wajib untuk menjawabnya, "Ketahuilah bahwa memulai salam hukumnya adalah sunah dan menjawab salam hukumnya adalah wajib." (Alminhaj, 7/261),

Namun, jika didasarkan pada firman Allah dalam surah al-An'am ayat 54, hukum memberikan salam adalah sunah muakadah atau sunah yang pahalanya lebih besar dari sunah biasa. Berikut arti ayat tersebut.

"Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah salamun 'alaikum (Mudah-mudahan Allah melimpahkan kesejahteraan atas kamu)." (QS al-An'am [6]:54)

Orang Islam yang tidak mengucapkan salam dipandang belum memenuhi tata cara ajaran Islam. Meskipun lalai mengucapan salam ini tidak mendatangkan dosa, orang yang sering mengabaikan hal tersebut harus segera diingatkan.

Orang Islam, terutama yang hidup di perkotaan sudah semakin jauh dari ucapan salam ini. Apalagi, saat ini sudah banyak ucapan-ucapan yang dianggap modern yang biasa dipraktikkan oleh anak-anak muda.

Melihat hal itu, tentu menjadi penting bagi orang tua untuk selalu membiasakan ucapan salam kepada anak-anaknya sebagaimana yang diajarkan Rasullah SAW agar anak tersebut juga mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya.

Bagi orang yang mengabaikannya, Rasulullah pernah menegur seorang sahabat bernama Kildah bin Hambali saat berkunjung ke rumahnya tanpa mengucapkan salam. "Kembalilah, dan ucapkanlah salam lebih dahulu dan kemudian tanyakan apa boleh masuk ke dalam rumah." (HR at Turmizi).

Ucapan salam ini tidak boleh hanya dijadikan sekadar basa-basi. Jadi, sudah jelas bahwa ucapan salam merupakan suatu doa yang seharusnya diucapkan dengan ikhlas kepada sesama orang Islam.

Saat mengucapkan salam, seorang mukmin juga dianjurkan untuk berjabat tangan. Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah yang menyatakan bahwa dosa-dosa orang yang bersalaman itu berguguran sebagaimana gugurnya daun.

"Jika seorang mukmin bertemu dengan mukmin yang lain, ia memberi salam padanya, lalu meraih tangannya untuk bersalaman maka berguguranlah dosa-dosanya sebagaimana gugurnya daun dari pohon." (HR Ath Thabrani dalam Al Ausath, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 2/59)

Ucapan salam bahkan termasuk salah satu amalan Islam yang paling baik dalam Islam, Imam Bukhari menyebut hal ini dalam kitab shahihnya saat seseorang bertanya kepada nabi.

"Amalan Islam apa yang paling baik?" Rasulullah lantas menjawab, "Memberi makan (kepada orang yang butuh) dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenali dan kepada orang yang tidak engkau kenali. " (HR Bukhari No 6236).

Soal hukum mengucapkan salam kepada orang nonMuslim, mungkin hadis Nabi SAW berikut ini cukup jelas memberikan penjelasannya. Seperti yang diriwayatkan Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah Bersabda, "Janganlah kamu memberi salam kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani".

Di dalam sejarah, Rasulullah SAW juga tidak pernah menyampaikan salam kepada orang non-Muslim. Namun, berdasarkan pembukaan dalam surah-surah yang dikirimkan Rasulullah kepada raja-raja non-Muslim yang diajak masuk Islam, Rasulullah selalu menggunakan kata salamun 'ala man ittaba'a al-huda yang artinya keselamatan semoga dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk. (HR Bukhari dan Muslim).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement