REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tasikmalaya, KH Achef Noor Mubarok meminta terdakwa kasus penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) fokus mengurusi kasusnya yang tengah berada di tahap persidangan. Ia mengimbau Ahok tidak mencari masalah dengan membuka pertikaian baru melalui penghinaan terhadap Ketua MUI pusat, KH Ma'ruf Amin.
Ia menuding Ahok berusaha mengalihkan isu dengan melontarkan penghinaan terhadap Kiai Ma'ruf. Tetapi, aksi pengalihan isu itu justru menambah rasa kebencian Muslim, khususnya warga NU terhadap Ahok.
"Sebetulnya dia yang menyalahgunakan waktu persidangan ngomongin yang lain, seharusnya dia fokus saja ke urusan penistaan agama. Dia hanya memalingkan situasi, dia maunya mengalihkan isu. Cuma dia blunder jadi seperti memercik air di air keruh," katanya pada Republika.co.id, Jumat (3/2).
Hingga saat ini, ia mengaku belum ada instruksi dari MUI pusat untuk mengadakan aksi unjuk rasa atas penghinaan itu. Hanya saja, ia merasa kecewa karena pemimpin tertinggi MUI dihina oleh Ahok. Meski begitu, ia mengingatkan pintu hidayah masih terbuka untuk Ahok.
"Saya enggak nyaman pemimpin saya digitukan. Tapi tidak ada istilah mengutuk dan mengecam dari MUI, hanya merasa sedih, tidak nyaman dan kecewa. Orang yang menghina ulama tunggu saja sesuatu hal, Allah lebih tahu. Mudah-mudahan justru dia dapat hidayah karena tidak mustahil," ujarnya.