Kamis 02 Feb 2017 17:42 WIB

Dubes Sebut Larangan Muslim Masuk AS Bersifat Sementara

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph R Donovan bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Said Aqil Siradj.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph R Donovan bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Said Aqil Siradj.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph R Donovan, menilai perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump tidak akan berlangsung lama. Bahkan, ia merasa perintah eksekutif cuma bersifat sementara.

"Perintah eksekutif bersifat temporer saja, untuk menjaga perbatasan dan mengkaji prosedur keamanan," kata Donovan kepada Republika.co.id, Kamis (2/2).

Ia menegaskan, perintah eksekutif yang ada tidak akan melibatkan warga negara Indonesia, terlebih Indonesia tidak masuk tujuh negara yang dilarang. Selain itu, Donovan menekankan, terdapat 40 negara mayoritas Muslim di dunia yang tidak termasuk daftar.

Donovan menuturkan, Indonesia merupakan salah satu dari 40 negara mayoritas Muslim yang tidak masuk ke daftar. Karenanya, ia mengaku sangat meyakini, tidak akan ada perubahan dari hubungan Indonesia dengan AS, termasuk warga Indonesia yang ada di AS.

"Tidak akan melibatkan Indonesia," ujar Donovan.

Untuk hubungan dua negara, ia berpendapat, Indonesia merupakan salah satu mitra berharga bagi AS, terlebih banyak kerjasama yang dilakukan. Menurut Donovan, ada berbagai aspek lagi kerjasama yang bisa ditingkatkan Indonesia dan As, terutama soal lingkungan.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement