Rabu 01 Feb 2017 21:21 WIB

Angin Segar Umat Islam di Georgia

Muslim Georgia
Foto: onislam
Muslim Georgia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam di Georgia terbilang memiliki pengaruh yang besar. Di  negara itu terdapat sedikitnya tujuh madrasah (sekolah agama Islam) di Georgia.  Umat Islam di Georgia ada yang beraliran Suni dan ada pula yang Syiah. Kedua penganut aliran dalam Islam itu hidup saling berdampingan.

Islamofobia masih menjadi fenomena yang mengkhawatirkan di Georgia. Banyak orang Georgia  yang khawatir terhadap ideologi Islam dan pengaruh luar yang dapat menyebabkan kekerasan internal. Keberadaan  Muslim Chechec Kists kerap kali menjadi suatu sumber ketegangan politik antara Georgia dan Rusia.

Untunglah Georgia di bawah kepemimpinan Mikheil Saakashvili mulai memperhatikan aspirasi umat Islam. Baru-baru ini, Saakashvili menyerukan agar izin pembangunan masjid di Georgia tak boleh lagi dipersulit. Sebelumnya, umat Islam sangat sulit untuk membangun masjid karena proses perizinannya begitu sulit. 

Dengan menolak untuk membangun mesjid di Georgia, sama artinya bagi kita menolak hak ratusan ribu Muslim yang tinggal di wilayah ini  untuk menjadi warga negara Georgia,”  kata Presiden Georgia, melalui  saluran televisi PIK.

Menurut Saakashvili, mendirikan masjid bukanlah masalah agama, tapi hak seluruh penduduk Georgia untuk beribadah. Mereka tidak dapat ditolak haknya untuk mempraktikkan tradisi agama mereka,” ungkap sang Presiden. Kebijakan Saakashvili itu banyak ditentang masyarakat non-Muslim.

Sangat mudah untuk membuang slogan populis, tapi kita harus memiliki sikap tanggung jawab terhadap sesama warga negara kita terlepas dari identitas agama dan asal usulnya,” paparnya.  Pemerintah Georgia pun menandatangani kesepakatan dengan Turki.

Kesepakatan itu berupa mempermudah perizinan pembangunan masjid di Georgia dan perbaikan gereja di Turki.  Kebijakan Presiden Mikheil Saakashvili itu tentu menjadi angin segar bagi umat Islam Georgia di tengah merebaknya Islamofobia di negara itu.

Sebagai minoritas, sungguh tak mudah bagi Muslim Georgia untuk menjalani kehidupan beragama. Bahkan, menurut laman Caucaz, umat Islam cenderung untuk sulit diakui dalam ideologi nasional baru Georgia. Terlebih, rezim Saakashvili lebih cenderung menerapkan nilai-nilai Kristen.

Sebagai salah satu bukti, Rezim Saakashvili menggunakan bendera baru sebagai simbol negara itu. Lambang Raja David yang dipakai pada bendera negara itu menunjukkan bahwa Georgia berupaya untuk membangunkan kembali negara Kristen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement