Selasa 31 Jan 2017 08:26 WIB

Bonek dan Jihad: 'Nek Aku Bonek Koen Kate Laopo!'

Aksi Bonek Mania ketika mendukung tim kesayangannya.
Foto: Ist
Aksi Bonek Mania ketika mendukung tim kesayangannya.

Oleh: Muhammad Anis Fathoni*

 

Siapa Bonek? semua khalayak amat mafhum bahwa bonek adalah akronim bondo nekat alias modal nekat (modal berani). Bonek adalah suporter tim kebanggaan Arek Arek Suroboyo; Persebaya.

Bonekmania adalah suporter milik tim yang punya julukan Bajul Ijo atau Pasukan Green Force. Bonek, tentu juga manusia, tidak lebih daripada itu!

Ketika banyak jari telunjuk menuding Bonek sebagai laskar gemar melakukan aksi anarkis, suka membuat onar, lekat dengan kebrutalan, memorakporandakan ketertiban umum, dan tudingan-tudingan sumir sejenisnya maka sejak awal Bonek (telah) menepisnya. Bonek bukan monster menakutkan, Bonek bukan segerombol gembong yang antidamai dan bukan pula sebagai massa pemantik huru-hara.

“Kami memang buaya tapi berbudaya.” Inilah sebuah jargon yang amat liat menempel di sekujur tubuh Bonek. Selogan prodamai dan prosportivitas itu selalu dikumandangkan para bonekmania saat mereka menerima tudingan yang sangat tidak mengenakkan.

Tudingan terhadap bonek bak massa suporter superfanatik membabibuta sangat keliru.

Bonek tidak ubahnya seperti suporter-suporter lain di Tanah Air, seperti Aremania (Malang), Jackmania (Jakarta), LA-mania (Lamongan), The Viking para suporter asal Bandung, dan seterusnya. Dalam teori psikologi sosiologis, para suporter sepak bola sejak adanya olahraga sepak bola merakyat di tengah masyarakat dunia memang included dan inheren dengan kesebelasan yang disokongnya.

Bonek memang sebagai pendukung Persebaya tanpa reserve yang tidak jauh beda dengan The Viking yang juga pendukung superfanatik Persib Bandung. Sebagai suporter yang punya hak untuk mengalirkan dukungan dan emosi kebanggaan pada tim mereka. Itulah sebab, tepisan itu kemudian memunculkan justisikasi jatidiri dengan nada seru: Nek aku bonek koen kate laopo! (kalau aku bonek kamu mau apa!).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement