Sabtu 28 Jan 2017 23:59 WIB

Ada 16 Masjid dan Islamic Center di Bristol

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Akademi Alquran di Bristol
Foto: allmosquestogether.org
Akademi Alquran di Bristol

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah masjid bahkan dibuat pada bangunan bekas gereja. Masjid Jami Bristol, misalnya, merupakan bekas gereja bernama St Katherine yang dialihfungsikan menjadi masjid pada 1968. Inilah masjid pertama yang berdiri di Bristol.

Dengan beberapa renovasi yang dilakukan Asosiasi Muslim Bristol pada 1980, nyaris tak terlihat lagi sisa-sisa unsur gereja pada masjid tersebut. Terdapat sebuah kubah dan menara pada bangunan masjid yang didominasi warna hijau dan putih. Berlokasi di area Totterdown, Bristol, masjid ini dapat menampung sekitar 840 jamaah dan merupakan masjid terbesar di Inggris Barat Daya.

Masjid Jami Easton pun dibangun dari sebuah aula gereja tua di dekat Jalan St Marks. Berbeda dengan Masjid Jami Bristol, bangunan masjid Easton masih sangat mirip dengan gereja. Tak ada kubah ataupun menara. Atapnya pun masih berbentuk segitiga khas gereja.

Masjid ini dapat menampung 600 jamaah, yakni 400 jamaah pria dan 200 jamaah wanita. Tujuan awal dibangunnya masjid ini adalah untuk mendidik para pemuda Muslim Bristol. Tak heran jika di masjid tersebut rutin digelar kajian Alquran dan syariat Islah untuk anak-anak keluarga Muslim.

Selain masjid, Bristol juga memiliki sejumlah Islamic Center, antara lain, Naqshbandia Sufi Centre, Bristol Islamic Centre, Easton Islami Darsgah, Islami Darsgah Bristol, Hazrat Bilal Centre, Dar Al-Mou’meneen (DALMO), Jalalabad Cultural Centre, dan Quran Academy. Di masjid dan Islamic Center inilah kaum Muslimin setempat membentuk komunitas dan bertemu secara berkala. Tak hanya silaturahim, namun juga mendalami syariat Islam secara bersama.

Dalam sebuah portal komunitas online, Muslimah Bristol sangat aktif berinteraksi dan saling berdiskusi. Beberapa komunitas Muslim Bristol pun memiliki akun facebook dan twitter untuk saling sapa dengan sesama Muslimin Inggris maupun Muslimin di belahan dunia lainnya. Beragam aktivitas, baik di masjid maupun di Islamic Center, mereka umumkan melalui media sosial tersebut.

Di Bristol juga terdapat toko yang menjual aneka kebutuhan Muslim, mulai dari buku, pakaian, hingga makanan. Dalam hal pendidikan, terdapat dua sekolah resmi Muslim, yakni Andalusia Academy Bristol  dan  Qur’an Academy Bristol.

Di bidang sosial, Muslimin Bristol ambil bagian dengan mendirikan Perhimpunan Budaya Muslim Bristol (BMCS). Ini merupakan salah satu organisasi nonprofit tertua di Bristol. Organisasi yang berdiri sejak 1986 ini bertujuan memberdayakan komunitas Musli, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, maupun sosial budaya. Berpusat di Easton, BMCS mendapat donasi dari Dewan Kota Bristol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement