Rabu 25 Jan 2017 20:45 WIB

Tunjukkan Akhlakul Karimah dalam Dakwah

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Dakwah
Foto: wordpress.com
Dakwah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akhlakul karimah penting ditunjukkan dalam berdakwah. Perwakilan Pesantren Al-Masthuriyah Deden Sukandar menjelaskan, pesimistis terhadap Islam itu fenomena di banyak orang.

Pada satu sisi, satu peristiwa seperti 11 September (9/11) bisa jadi barokah bagi Islam. ''Tapi, jangan pesimistis selama masih ada pesantren di Indonesia. Pesantren lebih dulu ada dibanding Indonesia,'' ungkap Deden dalam Diskusi Kehidupan Beragama di AS di @merica, Rabu (25/1).

Di Al-Masthuriyah, toleransi diajarkan secara aktif. Pesantren Al-Masthuriyah memiliki guru non-Muslim yang mengajar Bahasa Mandarin dan komputer. ''Kita masih bisa mempertahakan Islam rahmatan lil 'alamin,'' kata Deden.

Kebencian muncul karena ketidaktahuan. Kebencian tanpa klarifikasi dan disebarkan hanya akan melahirkan kebencian yang lebih besar.

Deden mengakui dirinya termasuk yang sangat benci Yahudi. Kebencian itu ada karena tak pernah melihat langsung seperti apa orang Yahudi. Setelah bertemu orang Yahudi dalam kesempatan berkunjung ke AS, Deden melihat di pemeluk Yahudi mungkin ada yang buruk akhlaknya. Begitupun dengan pemeluk Islam.

Dari pengalaman singkat ke AS, Deden melihat perlu lebih banyak ruang dialog. ''Dakwah Islam di Indonesia dengan menunjukkan akhlakul karimah,'' kata dia.

Perwakilan Pesantren Daarul Quran Ahmad Jamil mengatakan, dalam kesempatan bertemu dengan cicit Rasulullah di Tanah Suci, ia menyampaikan agar Muslim Indonesia mempertahankan akhlak yang baik. Melihat Aksi 4 November dan 2 Desember 2016, ia juga terheran-heran karena ternyata ada demostrasi yang bisa diawali dengan membaca Alquran dan zikir. Ia juga meminta umat Islam Indonesia untuk memperdalam pengetahuan tentang Alquran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement