Rabu 25 Jan 2017 15:58 WIB

Iqbal: Iqro Mengangkat Tema Anak, Sains, dan Agama

Neno Warisman, setelah vakum 15 tahun bermain film, kini kembali ambil peran di Film Iqro
Foto: Shelbi Asrianti/Republika
Neno Warisman, setelah vakum 15 tahun bermain film, kini kembali ambil peran di Film Iqro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Salman ITB bersama dengan Salman Film Academy dan Chanex Ridhall Pictures bersiap untuk merilis film Iqro: Petualangan Meraih Bintang yang mengangkat tema anak, sains, dan agama pada 26 Januari. Film berdurasi 97 menit ini merupakan film pertama yang diproduksi sebuah masjid di Indonesia, sekaligus menandai debut Iqbal Alfajri sebagai sutradara film.

Iqbal Alfajri berharap, film tersebut menjadi film alternatif bagi penonton indonesia khususnya anak-anak dan keluarga.

CEO Chanex Ridhall Pictures sekaligus Produser Eksekutif Film Iqro, Rosa Rai Djalal, menuturkan, bahwa film ini adalah upaya bagi Chanex Ridhall Pictures untuk membuat sebuah konten yang menggabungkan isu anak, sains, dan religi sekaligus. "Saat ini, kita tahu bahwa tiap anak perlu dibekali sains dan agama secara seimbang," katanya, Rabu (25/1).

"Oleh karena itu, kami menciptakan sebuah karya yang menggabungkan aspek pengetahuan alam, dunia anak, dan religi secara universal. Saya ingin membuat materi yang bisa menjadi pembelajaran bagi kita bersama tetapi yang terpenting, kami tidak menggurui," ujarnya.

Film Iqro bercerita tentang Aqila, anak berusia sembilan tahun yang sangat menyukai sains. Pada saat liburan sekolah, Aqila mendapat tugas sekolah yang berhubungan dengan astronomi.

Kakeknya seorang astronom yang tinggal dekat pusat peneropongan bintang Boscha. Kakeknya memberi izin kepada Aqila untuk menggunakan teropong bintang di Boscha untuk menyelesaikan tugasnya. Namun, dengan satu syarat yaitu Aqila harus bisa membaca Alquran.

Film Iqro juga melibatkan Budiyati Abiyoga sebagai prouder dan Aisyah Amirah Nasution sebagai penulis skenario. Film ini diperankan pendatang baru Aisha Nurra Datau dan seorang aktor anak Raihan Khan.

Selain itu, kehadiran para aktor dan aktris berpengalaman seperti Cok Simbara, Neno Warisman, Adhitya Putri, Meriam Bellina dan Mike Lucock memberi sentuhan berkelas yang mampu membuat emosi penonton tersentuh sejak awal hingga akhir film. Karakter Opa Wibowo yang dimainkan oleh Cok Simbara dan plot cerita mengenai isu polusi cahaya di sekitar lokasi Bosscha diilhami oleh tokoh dan kejadian sebenarnya.

Sebelumnya observatorium terbesar di Asia ini tidak dapat berfungsi karena adanya pembangunan hotel di sekitar Bosscha.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement