Rabu 18 Jan 2017 23:20 WIB

Gontor Praktikkan Toleransi di Hampir Semua Aspek

Rep: Wahyusuryana/ Red: Indira Rezkisari
KH Hasan Abdullah Sahal
Foto: Republika/Prayogi
KH Hasan Abdullah Sahal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pondok Modern Darusalam Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal, menerangkan pembelajaran toleransi di Gontor. Ia menekankan, hampir semua aspek di Gontor dijalankan dengan prinsip toleransi.

"Bayangkan, toleransi di Gontor itu ada di hati, pikiran, tugas, fasilitas, hampir semua aspek," kata KH Hasan, Rabu (18/1)

Bahkan, lanjut Hasan, toleransi tidak cuma ditunjukkan santri-santri Gontor atas perbedaan agama satu dengan yang lain, melainkan perbedaan yang ada di satu agama. Semisal, penggunaan qunut atau tidak di shalat subuh berjamaah, akan berjalan biasa saja tanpa ada gejolak.

Hasan menuturkan, qunut yang sempat menjadi salah satu masalah besar mengingat perbedaan yang ada dari dua ormas besar di Indonesia, tidak sama sekali jadi masalah di Gontor. Malah, orang-orang yang mempermasalahkan penggunaan qunut atau tidak, akan menjadi orang yang dianggap perusak toleransi.

"Itu karena mereka tidak memiliki egoisme sama sekali, jika ada yang ribut justru itu yang akan ditangkap karena merusak toleransi," ujar KH Hasan.

Ia menambahkan, toleransi di Gontor turut dirangkai dengan semangat kebangsaaan, seperti pengibaran bendera dan lagu Indonesia Raya setiap upacara. Selain itu, toleransi telah dicerminkan santri-santri yang sudah memiliki ilmu, dengan keharusan mengajarkan ilmunya kepada generasi selanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement