REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ustaz Erick Yusuf*
Al muslimu kaljasadil Wahid. Muslim yang satu dan yang lainnya bagaikan satu tubuh. Filosofi satu tubuh adalah jika yang satu merasakan sakit otomatis semua merasakannya juga. Dalam kesempatan lain Rasulullah menyampaikan bahwa “Tidaklah seseorang dari kalian sempurna imannya, sampai ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk dirinya”.
Konsep itsar atau mendahulukan saudaranya ini, tidaklah mungkin bisa terjadi, jika kita tidak berlatih untuk melakukannya. Itsar itu akan ada jika seseorang saling mengenal (ta'aruf), lalu meningkatkannya pada saling memahami (tafahum), barulah bisa saling tolong menolong (ta'awun), kemudian saling memikul beban (takaful) dan puncaknya adalah itsar.
Jika kita sudah mengetahui hal ini, apalagi yang membuat kita masih belum atau tertahan dalam membantu saudara muslim kita yang tertimpa musibah. Sebagaimana yang terjadi gempa di Aceh kemarin, banjir Bima, tragedi kemanusiaan di Rohingya, pembantaian di Suriah, Palestina yang terus menerus bergolak juga diberbagai sudut bumi lainnya.
Salut saya pada para relawan dan lembaga ziswaf yang menyalurkan bantuannya kepada saudara-saudara kita dan terus bisa memompa semangat sedekah umat, khususnya sahabat-sahabat saya yang mengirimkan bantuan untuk anak yatim Suriah yang akan berangkat besok. Insya Allah balasan yang terbaik dari Allah SWT
Ayo semua fastabiqul khairat, berlomba dalam kebaikan. Yang dilapangkan harta sedekahkan harta, jika belum mempunyai kelapangan harta anjurkan yang mempunyai kelapangan, jangan lupa kita juga doakan bersama-sama.
Inna lillahi wa innaa ilaihi roji’un. Allahumma ‘indaka ahatasibu mushibatii fa ‘ajirnii fiihaa, wa abdilnii khairan minhaa”. Sesungguhnya yang berasal dari-Mu akan kembali kepada-Mu, Ya Allah aku berharap pahala darimu karena musibah yang menimpa dan berilah ganti yang lebih baik daripadanya. Aamiin Ya Rabb
Ustaz Ecrik Yusuf: Pimpinan Pesantren Kreatif iHAQi