REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Kematian wartawan senior Republika, Damanhuri Zuhri, Senin (2/1), mengejutkan banyak pihak. Salah satunya adalah Pimpinan Pondok Pesantren Darul Qur’an Ustadz Yusuf Mansur yang ketika itu tengah berada di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Innaa lillah… insya Allah dishalatkan ghaib di Darul Qur’an pusat dan cabang-cabang. Dan saya insya Allah datang tanggal 5 Januari 2017 malam,” demikian penggalan pesan yang dikirimkan Yusuf Mansur kepada Republika, Senin pagi, pukul 06.29, hanya beberapa menit setelah ia mendengar berita wafatnya Damanhuri Zuhri.
Dan tadi malam (5/1/2017), Yusuf Mansur memenuhi janjinya. Ia datang mengisi acara takziah malam keempat yang digelar di rumah almarhum Damanhuri Zuhri, Kampung Tulang Kuning, Desa Waru, Kecamatan Parung, Bogor, Jawa Barat.
“Haji Damanhuri pulang kepada Allah, banyak sekali yang dibawa. Seluruh amal kami, amal Darul Qur’an. Haji Damanhuri, Haji Irwan, Haji Aris dan keluarga besar Republika menemani Darul Qur’an dari awal, dari masih sangat kecil dan sederhana, hingga sekarang Darul Qur’an besar dan rumah tahfizh berkembang pesat di berbagai daerah di Indonesia hingga menjangkau lima benua,” papar Yusuf Mansur yang sempat menikmati makan malam di rumah almarhum dengan menu kesukaannya: sayur besan, semur daging sapi, ikan gabus asin goreng, emping, dan makanan penutup buah durian.
Pada akhir tausiyahnya, secara khusus Yusuf Mansur mendoakan Damanhuri Zuhri dalam bahasa Arab, yang artinya sebagai berikut: “Ya Allah jadikanlah Damanhuri Zuhri bagian dari hafizh Qur’an dan yang membantu orang-orang menjadi hafizh Qur’an; jadikanlah Damanhuri Zuhri ‘ahli’ (keluarga) Engkau; jadikanlah Damanhuri Zuhri ahli surga.”
Damanhuri Zuhri wafat pada Senin (2/1) pagi dalam usia 52 tahun. Lelaki kelahiran Bogor, 2 Mei 1964 itu pulang ke rahmatullah setelah sempat dirawat selama beberapa hari di RS Sari Asih Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.