Jumat 30 Dec 2016 07:14 WIB

Dampak Banjir di Bima, Sarana Pendidikan Muhammadiyah Butuh Bantuan

Anak-anak korban banjir di Bima, NTB, terlihat ceria  menunjukkan hasil sumbangan para dermawan.
Foto: dok.Istimewa
Anak-anak korban banjir di Bima, NTB, terlihat ceria menunjukkan hasil sumbangan para dermawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah dihantam banjir bandang, kondisi Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, belum sepenuhnya pulih. Prasana sosial seperti seperti sekolah membutuhkan uluran tangan agar bisa kondisinya segera pulih dan dapat beraktifitas secara normal.

''Kami mohon dukungan untuk rekan rekan di Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia untuk segera membantu Bima. Banyak amal usaha sekolah Muhammadiyah di Bima yang terdampak banjir membutuhkan dukungan segera untuk pemulihan proses belajar mengajar yang sebentar lagi akan dimulai,'' kata seorang aktvis Muhammadiyah Delmenta Muhtar melalui pesan singkatnya yang tersebar di sebuah grup Watt App, Jumat (30/12).

Menurut dia, sekolah Muhammadiyah yang terkena dampak banjir Bima tersebut antara lain, empat sekolah TK Aisyah,

SD muhammadiyah Kota Bima, SMP Muhammadiyah Kota Bima 4, SMA Muhammadiyah Kota Bima, Madrasah Aliyah, Muhammadiyah Kota Bima, MTS Muhammadiyah, SMK Kesehatan, Ponpes Muhammadiyah, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Muhammadiyah, dan Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Muhammadiyah.

Pada 21 Desember lalu, banjir bandang melanda Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Banjir ini diakibatkan oleh meluapnya Sungai Padolo dan air bah kiriman dari Wawo. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) menyebutkan sebanyak 105.753 orang terkena dampak langsung dari banjir tersebut. Kerugian masyarakat dipekirakan mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Banjir merendam 33 desa di 5 kecamatan di Kota Bima yang meliputi Kecamatan Rasanae Timur, Mpunda, Raba, Rasanae Barat, dan Asakota.

Untuk mengatasi dampak banjir pihak pemda setempat menetapkan masa tanggap darurat yang diberlakukan hingga Jumat, 5 Januari 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement