REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- Koordinator Relawan Rumah Zakat, Sumbawa, NTB, Tepi S mengatakan, hari ke tujuh pasca banjir bandang Kota Bima, secara perlahan masyarakat mulai menata diri, baik psikologis, fisik, dan rumah.
"Situasi dilapangan, jalan-jalan sudah mulai bisa dilalui dengan kendaraan. Ini pertanda ada perubahan yang terus membaik dan positif," katanya, Rabu (28/12).
Namun, usai banjir, mulai muncul lumpur yang mengering dan bau menyengat yang disebabkan bangkai binatang yang mati seperti Kambing, Sapi, Unggas, hingga Kuda, yang berakibat timbulnya gangguan pernapasan sehingga membutuhkan masker dan sarung tangan agar tidak terkena penyakit.
"Keadaan ini membutuhkan kepedulian kita bersama. Selain logistik dan pakaian tentunya yang mendesak kini adalah masker dan sarung tangan," ungkapnya.
Rumah Zakat mengajak para aparat dan relawan yang membagi logistik, supaya juga menyertakan nasker dan sarung tangan dibagikan kepada warga
"Petugas kesehatan kiranya dapat mendistribusikan masker dan sarung tangan," paparnya.
Untuk masyarakat yang ingin memberikan bantuan, bisa juga untuk menyumbang masker dan sarung tangan.