REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Peristiwa gempa bumi yang diikuti tsunami dahsyat menyapu Aceh tepat hari ini, 12 tahun yang lalu. Sampai sekarang, bencana yang menelan lebih dari 100 ribu korban jiwa itu terus dikenang.
Di antaranya, penyair Taufiq Ismail mengabadikan ingatan tentang duka nasional itu melalui kumpulan sajak, Tsunami Aceh 10 Tahun (2014).
Puisinya menggambarkan kesedihan kolektif bangsa Indonesia dan khususnya Aceh. Namun, baginya, tsunami merupakan pelajaran berharga bagi seluruh elemen bangsa demi menata masa depan yang lebih baik lagi.
Sebab, sejarah mencatat Aceh sebagai bangsa pejuang. Berikut kutipan salah satu sajak di dalam buku tersebut. Dimuat atas persetujuan penyair, hari ini (26/12).
Advertisement