REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, menilai keikhlasan sangat perlu diterapkan secara kebangsaan dan kenegaraan. Ia merasa, keikhlasan itu akan membuat siapapun memberikan kemampuan terbaiknya bagi Republik Indonesia.
"Nah, kita bangun ketulusan dan keikhlasan, mendedikasikan energi terbaik kita untuk kehidupan bangsa dan negara," kata Khofifah kepada Republika.co.id, Jum'at (23/12).
Ia mengungkapkan, suatu negara pasti memiliki sangat banyak kekurangan, terutama keterbatasan memberikan manfaat ke masyarakatnya. Bahkan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September 2011 telah mencanangkan kemitraan di antara pemerintah dan non-pemerintah, menjadikan posisi masyarakat sangat penting di suatu negara.
Sayangnya, lanjut Khofifah, masyarakat Indonesia masih cukup banyak yang berbuat sesuatu untuk bangsa dan negara, tapi masih dilakukan secara kontraktual dan transaksional. Hal itu terutama banyak terjadi saat memasuki masa Pemilukada, semisal bakti sosial yang sangat mungkin muatan yang lebih dikedepankan adalah transaksional. "Sekarang, bagaimana kita melakukan itu semua dengan penuh keikhlasan," ujar Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut.
Khofifah menambahkan, format-format musim kampanye saat Pemilukada itu harus bisa dibedakan, ketika kita berposisi sebagai warga bangsa Republik Indonesia. Menurut Khofifah, kesadaran itu yang akan membuat setiap warga bangsa memiliki keikhlasan untuk berbuat sesuatu, sepenuhnya demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).