Sabtu 24 Dec 2016 10:13 WIB

Lumbung Desa Cara Jitu Antisipasi Kelumpuhan Indonesia

Aktivitas masyarakat desa Cigalontang dalam program Lumbung Desa.
Foto: Sinergi Foundaton
Aktivitas masyarakat desa Cigalontang dalam program Lumbung Desa.

Lumbung Desa Cara Jitu Antisipisai Kelumpuhan Indonesia

Oleh: Erie Sudewo, Pendiri Dompet Duafa

===========

Usai Shubuh saya mengaji. Usai mengaji saya termangu. Ada resah yang makin memintal. Ada selaksa gundah yang hendak dicetus. Lagi-lagi diri ini tergugat. Apa yang sudah kau lakukan untuk negeri.

Tiba-tiba telepon berdering.

“Saya Azhar Zainuri, kakak Adian Husaini”, sapa di ujung telepon sana. Dia tanya Lumbung Desa. Diskusi singkat saja. Lantas dia tutup dengan pernyataan menyentak.

“Andai Lumbung Desa tak disharing, yang paling rugi Mas Erie sendiri”. Plaaaak, jidat saya seolah tertampar. Betul bangeeet. Saya tersadar, ini yang musti ditulis.

Indonesia punya 80-an ribu desa. Katanya, 71 ribu desa dalam kondisi miskin kin kin. Petani tak punya tanah, jumlahnya 80%. Dari yang punya tanah, 88% tanahnya di bawah 2 ribu m2. Hidup mereka dari apa saja. Maka pantaskah petani ini disebut petani?

Kebijakan Indonesia ada di istana dan di Senayan. Tapi ingat. Masa depan Indonesia ada di desa-desa. Jika desa lumpuh, bukankah bencana negeri! Mau tak mau, desa musti kembali pada khittahnya. Musti punya dong, Lumbung Desa.

Lumbung Desa, apa itu? Dari nama, setidaknya pikiran kita sama. Ada lumbung dibangun di dan untuk kepentingan desa. Yang paling pokok, jujur. Kecerdasan nomor dua. Motto: “Ingin baik dan ingin jujur”, insya Allah undang simpati & bantuan datang tak terduga.

Isi lumbung, sesuai potensi setempat. Potensinya sawah, alhamdulillah telah berdiri Lumbung Desa di Cianjur, Pandeglang, Subang dan Tasikmalaya. Di Pontianak berdiri Lumbung Tenun. Di Takengon Aceh berdiri Lumbung Kopi. Dan di Jombang dan Lampung berdiri Lumbung Ternak. Malah Joglo Tani Sleman Jogja, kini ikrarkan diri sebagai Lumbung Desa pula.

Dana dari ZISWAF. Bedanya dengan crowd funding, tata atur dan kelola ZISWAF jelas. Dengan konsep Lumbung Desa, dana disiasahi jadi revolving fund. Jika dibagi-bagi, berapapun ludes.

Lumbung Desa Cianjur, kini sudah jual beras. Namanya Beras Sae. Lumbung Desa di Compreng Subang, difokuskan jadi Lubung Benih.

Pengelolaan dana Lumbung Desa, dipilah 3 bagian: 1/3 untuk operasional, 1/3 untuk pengembangan usaha, dan 1/3 lagi untuk fakir miskin di sana. Yang untuk si miskin, diwujudkan dalam bentuk bea-guru.

Model sekolah home schooling. Ada juga yang permak nama, jadi mosque schooling. Dengan sekolah cuma beberapa jam per minggu, anak petani masih bisa ikut bantu orang tua. Kelak diakhiri dengan kejar Paket A, B, dan C.

Hasilnya ajaib. Lumbung Desa Cigalontang Tasikmalaya, dimulai per April 2015. Per Januari 2016, sekolah madrasah di sana cuma-cuma. Hak guru dipenuhi dari laba Lumbung Desa. Masya Allah...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement