REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG -- Ratusan sukarelawan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Sumatera Selatan dibekali kemampuan penanggulangan bencana untuk membantu masyarakat jika terjadi suatu bencana pada musim hujan maupun kemarau."Sukarelewan yang selama ini hanya bertugas melakukan penghimpunan zakat ummat Muslim, kini dimaksimalkan perannya dengan dibekali kemampuan penanggulangan bencana," kata Ketua Baznas Sumsel Najib Haitami, di Palembang, Rabu.
Menurut dia, dengan dilakukan pembekalan/pelatihan kemampuan penaggulangan bencana, Baznas tidak hanya konsen mengurus zakat, tetapi juga berperan untuk membantu masyarakat di daerah yang terkena bencana seperti banjir dan tanah longsor.Untuk membantu masyarakat yang mengalami bencana tersebut, pihaknya pada penghujung 2016 ini membentuk sukarelawan tanggap bencana dengan personel berjumlah 100 orang yang berasal dari 17 kabupaten/kota di Sumsel, katanya.
Dia menjelaskan, dalam menjalankan tugas kemanusian membantu masyarakat yang terkena bencana, pihaknya bekerjasama dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi setempat. Dengan kerja sama itu diharapkan sukarelawan Baznas dapat bersinergi meringankan beban penderitaan masyarakat di daerah yang mengalami bencana dan dapat menyalurkan zakat kepada masyarakat yang tepat, katanya.
Sementara sebelumnya Direktur Tanggap Bencana Baznas HA Fikri saat membuka pelatihan manajemen bencana tingkat dasar di Asrama Haji Palembang, Selasa (20/12) mengatakan pihaknya tidak hanya sebagai badan amil zakat tetapi juga mengoptimalkan kesiapan sukarelawan jika terjadinya bencana alam.Keberadaan sukarelawan Baznas tanggap becana bukan hanya untuk membuat para korban bencana merasa ditolong tetapi lebih dari itu hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memuliakan para korban bencana, kata Fikri.