Ahad 11 Dec 2016 11:52 WIB

'Marie Muhammad Suka Bicara Keras, Tapi Hatinya Baik'

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Damanhuri Zuhri
Mantan menteri kuangan, Marie Muhammad.
Foto: reuters
Mantan menteri kuangan, Marie Muhammad.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi, ikut melayat jenazah mantan Menteri Keuangan era Presiden Soeharto, almarhum Marie Muhammad. Saat melayat ke rumah duka almarhum, Parni bertemu dengan istri Marie.

Saat itu, istri Marie pun sempat meminta maaf atas kesalahan yang pernah dilakukan almarhum semasa hidup. "Bu Marie waktu saya salami bilang, maafkan ya almarhum suka bicara keras, tapi hatinya baik. Jawab saya, ''Betul Bu, hatinya baik sekali, beliau teman saya," kata Parni, Ahad (11/12). Air mata Parni pun mengalir di pipinya. "Selamat jalan Senior, semoga khusnul khotimah. Al Fatihah. Aamiin," kata Parni Hadi menjelaskan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Marie Muhammad meninggal dunia, Ahad (11/12) pukul 01.37 WIB dini hari. Marie dimakamkan hari ini ba'da Dzuhur di Tanah Kusir setelah shalat Dzuhur dan shalat jenazah dilakukan di Masjid Al Azhar, Keboyoran Baru.

Marie Muhammad adalah mantan Menteri Keuangan pada periode Orde Baru. Ia diberi gelar Mr Clean karena perjuangannya memberantas korupsi di era-nya yang masih sarat dengan korupsi.

Pendidikan terakhir yang ditempuh adalah Master of Arts In Economics, Universitas Indonesia. Riwayat pekerjaan pada tahun 1969-1972 mengabdi Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara Departemen Keuangan RI. Pada Tahun 1972-1988 mengabdi di Direktorat Jenderal Pembinaan BUMN Departemen Keuangan RI dengan jabatan terakhir sebagai Direktur.

Tahun 1988-1993 mengabdi di Direktorat Jenderal Pajak, Departemen Keuangan sebagai Direktur Jenderal (Dirjen). Pada tahun 1993-1998 sebagai Menteri Keuangan Kabinet Pembangungan VI.

Tahun 2001-2004 sebagai Ketua Oversight Committee (OC) BPPN. Tahun 1999-2009 sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI). Sekarang ini ia menjabat Ketua Komite Kemanusiaan Indonesia (KKI), Ketua Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI), dan komisaris utama PT Bank Syariah Mega Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement