Selasa 06 Dec 2016 14:28 WIB

Menag Prihatin Banyak Tokoh Agama Difitnah di Media Sosial

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ilham
Menter Agama RI Lukman Hakim Saifuddin menghadiri Senior Official Meeting (SOM) Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (6/12).
Foto: Wahyu Suryana
Menter Agama RI Lukman Hakim Saifuddin menghadiri Senior Official Meeting (SOM) Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Liarnya perkembangan media sosial turut menjadi pembahasan di MABIMS ke-17 di Malaysia. Salah satu isu yang diangkat adalah banyaknya tokoh-tokoh agama yang malah dibenturkan satu sama lain.

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan keprihatinan atas banyaknya penyalahgunaan media sosial, yang tidak jarang menyerang orang-orang bijak. Ia melihat, orang-orang berpengatahuan agama mendalam tidak luput dari hujatan, yang tidak jarang dilakukan dengan kata-kata yang melampaui batas kesopanan.

"Tokoh-tokoh agama pun kadang dibenturkan dengan komentar bernada fitnah, provokasi, maupun candaan," kata Lukman di hadapan Menteri Agama Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam, Selasa (6/12).

Ia mengingatkan, belakangan banyak konten-konten keagamaan membanjir tanpa filter yang memadai, sering kehilangan konteks, dan isu kontroversial. Konten tersebut viral begitu cepat tanpa ada verifikasi. Bahkan, lanjut Lukman, ujaran kebencian bersahut-sahut dengan celetukan, yang melecehkan atau menistakan agama.

Lukman merasa, realitas dunia maya seperti itu membuat semua orang harus menyegarkan lagi pemahaman tentang makna sesungguhnya, dari kehidupan duniawi dan ukhrawi sesuai ilmu-ilmu agama. Semua elemen masyarakat perlu menakar cara beragama terbaik, dan cara mengelola masyarakat beragama di era digital.

Media sosial yang semestinya menjadi sarana pembangun kebudayaan dan peradaban, terkadang justru menampakkan wajah buruk lewat pengguna yang bertingkah kebablasan. Untuk itu, ia mengingatkan, umat Islam saat ini tengah menghadapi tantangan yang semakin hari bertambah besar, sehingga perlu ada sinergi dari semua pihak.

"Kita menghadapi tantangan yang makin besar dari akses kebebasan berekspresi dan perkembangan teknologi informasi, terhadap kehidupan beragama," ujar Lukman.

Selain Lukman, MABIMS dihadiri Menteri di Jabatan Perdana Menteri Malaysia, Jamil Khir bin haji Baharom. Ada pula Menteri Hal Ehwal Ugama Brunei Darussalam, Awang Badaruddin bin Haji Awang Othman, serta Menteri Bertanggungjawab Bagi Hal Ehwal Masyarakat Islam Singapura, Yacoob bin Ibrahim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement